TEMPO.CO, Nusa Dua-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan ada usulan untuk menghapus jabatan sekretaris jenderal dari struktur PKB. Sebagai gantinya, mengemuka usulan agar jabatan itu diganti dengan direktur eksekutif.
"Ada aspirasi tidak ada sekjen, yang ada direktur eksekutif," kata dia di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu, 21 Agustus 2019.
Alasan diusulkannya jabatan sekjen ini, kata Muhaimin, lantaran posisi tersebut cenderung politis. Jika jadi dihapuskan, kata dia, kerja-kerja politis akan dilakukan oleh wakil ketua umum. Sedangkan direktur eksekutif akan lebih banyak mengurus masalah internal kepartaian.
Muhaimin mengklaim perubahan struktur ini diperlukan. Dia merasa perlu ada sosok-sosok wakil ketua umum baru yang segar. Cak Imin pun mendaku tak ingin terlalu mendominasi di internal partai.
"Saya akan banyak off ya, sehingga muncul wakil ketua umum wakil ketua umum yang lebih fresh. Saya tidak mau mendominasi lagi," ujarnya.
Meski begitu, Muhaimin mengaku belum tahu apa yang akan diputuskan. Dia mengatakan masih memerlukan waktu untuk membahas dan mengambil keputusan ihwal penghapusan jabatan sekjen ini.
"Aku masih bingung karena ini ide baru," kata Muhaimin yang memasuki periode keempatnya sebagai ketua umum ini.
Muhaimin telah ditetapkan sebagai ketua umum PKB periode 2019-2024. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini dipilih secara aklamasi berdasarkan dukungan dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah PKB. Cak Imin juga ditetapkan menjadi mandataris tunggal Muktamar PKB yang diberi kewenangan penuh untuk menjadi formatur partai.
BUDIARTI UTAMI PUTRI