TEMPO.CO, Nusa Dua-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta maaf atas PKB yang disebutnya kadang berlaku manja. Permintaan maaf ini disampaikan Muhaimin di hadapan para kiai sepuh, termasuk wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.
"Mohon maaf kiai, memang kadang PKB manja," kata Muhaimin dalam pidato penutupan Muktamar VI PKB di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu malam, 21 Agustus 2019.
Muhaimin menjelaskan, yang dimaksudnya manja adalah kurang kerja keras di daerah-daerah yang sudah menjadi basis massa PKB. Padahal, menurutnya, tidak semudah itu untuk mendapatkan suara.
"Manja itu apa? Suara tinggal nyendok, apalagi Jawa Timur, Jawa Tengah, tinggal nyendok. Tapi ternyata tidak semudah itu," kata dia.
Muhaimin mengatakan PKB tetap harus bekerja keras untuk meraih suara. Dia berujar, dukungan tak bisa ujug-ujug datang kendati di daerah yang menjadi basis partai.
Baca Juga:
"DPW-DPC (Dewan Pimpinan Wilayah-Dewan Pimpinan Cabang) Jatim telah membuktikan kerja keras komitmen bahwa suara itu tak datang sendiri tanpa ada sapaan dan usaha keras dari pengurus untuk bisa meraih suara itu," ujarnya.
Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini juga mengatakan sudah saatnya PKB memperluas kekuatannya di daerah-daerah lain. Dia percaya diri target itu bisa tercapai dengan melaksanakan hasil Deklarasi Bali hasil Muktamar VI ini.
"Komitmen Bali yang saya tangkap, saatnya PKB bulan hanya jago kandang, tapi jago dalam gelanggang yang lebih besar dibandingkan kekuatan-kekuatan lain," kata Cak Imin yang sudah memasuki periode keempatnya menjadi ketua umum PKB ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI