INFO JABAR — Teknologi Tepat Guna (TTG) dinilai bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "TTG juga bisa menciptakan efisiensi biaya produksi, memperbaiki proses, meningkatkan mutu produksi, serta meningkatkan kapasitas dan nilai tambah," ujar Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Emil, pada acara puncak Gelar TTG Tingkat Provinsi Jawa Barat ke-IX Tahun 2019, di Taman Kota Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Rabu, 21 Agustus 2019.
"Saya senang (terhadap) pameran Teknologi Tepat Guna ini, karena teknologi yang dibutuhkan, seperti di bidang pertanian dan perdesaan," ucap Emil.
Emil berharap, Jawa Barat bisa maju menjadi provinsi terdepan dalam pengembangan TTG. Pemprov Jabar pun akan ikut mendorong dan mendukung para inovator untuk terus bereksperimen, termasuk untuk mewujudkan Desa Juara di Revolusi Industri 4.0.
"Pemda Provinsi Jawa Barat akan terus fokus meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan desa dalam rangka mengurangi ketimpangan pembangunan antara kota dan desa," kata Emil.
Tahun ini merupakan tahun kesembilan penyelenggaraan Gelar TTG Tingkat Provinsi di Jawa Barat. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supendi, mengatakan kegiatan Gelar TTG Tingkat Provinsi Jawa Barat sekaligus ajang persiapan untuk mengikuti Gelar TTG Tingkat Nasional yang berlangsung 21-25 September 2019 di Provinsi Bengkulu.
Pada acara itu juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan (MoU) bersama antara Pemda Provinsi Jawa Barat dan PT Multidaya Teknologi Nusantara terkait pengembangan Desa Digital Perikanan Jawa Barat (E-Fishery).
"Prototipe kegiatan ini (E-Fishery) telah dilaksanakan di Indramayu terhadap komoditas ikan lele. Penggunaan teknologi revolusi industri 4.0 pada ternak ikan lele berdampak pada meningkatnya jumlah panen ikan lele para petani," kata Dedi.
Pada acara itu, sebanyak 46 TTG dipamerkan dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Pemprov Jabar memiliki program Desa Digital. Saat ini, sebanyak 600 desa di Jabar memiliki jaringan Wi-Fi sehingga warga bisa memanfaatkannya dengan gratis untuk berbisnis (e-commerce).
Penduduk Jawa Barat sendiri berjumlah 48,7 juta jiwa pada 2018, dengan 25-30 persen tinggal di perdesaan yang tersebar di 5.312 desa dan 645 kelurahan se-Jawa Barat. (*)