TEMPO.CO, Jakarta - Putri Gus Dur, Yenny Wahid mengunggah foto mendiang ayahnya, Abdurrahman Wahid bersama orang-orang Papua dalam akun Instagramnya.
Yenny menulis pesan yang menyentuh."Bagi Gus Dur, orang-orang Papua adalah orang yang dekat di hatinya. Almarhum Papa Theys. Bapa Toha dan tokoh-tokoh Papua lainnya adalah kawan-kawan karibnya."
Gus Dur dikenal dekat dengan tokoh-tokoh Papua. Presiden RI ke 4 itu dekat dengan Ketua Presidium Dewan Papua saat itu, almarhum Theys Hiyo Eluay. Adapun Toha yang dimaksud Yenny dalam unggahannya itu adalah Sekretaris Jenderal PDIP Thaha Al Hamid.
Massa yang tergabung dalam Pecinta NKRI dan Pancasila menyalakan lilin dan berdoa saat mendeklarasikan #PancasilaPower untuk Papua di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas dan dukungan untuk perdamaian di Tanah Papua. TEMPO/M Taufan Rengganis
"Gus Dur pula yang mengijinkan warga Papua memanggil diri mereka dengan nama kebanggaannya: Papua. Sebuah nama yang ketika diucapkan pada masa Orba bisa mengantar orang ke penjara," tulis Yenny yang membolehkan Tempo mengutipnya.
Saat menjabat Presiden, Gus Dur lah yang mengganti nama Provinsi Irian Jaya dengan Papua. Saat itu pada 31 Desember 1999, Gus Dur mengembalikan nama asli provinsi itu menjadi Papua.
"Apalah arti sebuah nama kata orang, namun bagi Gus Dur, nama bisa berarti kebanggaan, ketika yang menyandangnya, merasa dimanusiakan," kata putri ke dua Gus Dur ini.
Perempuan bernama asli Zanuba Arifah Chafsoh ini mengungkapkan kesedihannya dengan situasi di beberapa daerah Papua pada saat ini. "Semua terjadi karena menyebarnya berita yang sampai sekarang belum jelas ujung pangkalnya," kata dia.
Yenny mengimbau semua pihak mengedepankan kearifan dan kasih sayang kepada sesama warga bangsa. "Inilah nilai yang diajarkan orang tua kita, kyai kita, maupun pastor kita. Mari kita saling merangkul. Karena Papua adalah kita, dan Kita adalah Papua," tulisnya.
Situasi di Papua dan Papua Barat memanas pada Senin, 19 Agustus 2019. Kota Manokwari lumpuh akibat kerusuhan massa yang membakar gedung DPRD Papua Barat. Kerusuhan meluas hingga Kota Sorong. Massa merusak bandar udara di sana dan lembaga pemasyarakatan Sorong.
Amuk massa itu buntut dari pengepungan dan tindakan persekusi di asrama mahasiswa Papua Surabaya, Jawa Timur pada pekan lalu.