INFO NASIONAL — Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh bersama sejumlah organisasi yang dimotori FKPPI kembali melakukan pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa di RTH Jembatan Ratapan Ibu. Acara berlangsung Sabtu siang, 17 Agustus 2019.
Hadir langsung Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi beserta istri Henny Riza Falepi. Turut hadir Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Kapolres AKBP. Endrastiawan Setyowibowo, Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam beserta unsur Forkopimda lainnya. Juga hadir Sekda Rida Ananda beserta sejumlah pejabat Pemkot Payakumbuh lainnya.
Baca Juga:
Prosesi pengibaran bendera dengan ukuran 45×17 meter itu berlangsung hikmat. Bendera tersebut akan membentang melintasi Batang Agam selama seminggu penuh dari tanggal 17-24 Agustus 2019. Prosesi pengibaran juga disaksikan ribuan masyarakat yang beramai-ramai memenuhi di sekeliling RTH Jembatan Ratapan Ibu untuk menyaksikan event epik itu.
Pelaksanaan pembentangan bendera raksasa untuk kali kedua tersebut merupakan kerja sama Pemkot Payakumbuh melalui Dinas Parpora dengan sejumlah organisasi, seperti FKPPI, Bela Negara, GozeroOne, dan Vertical Rescue. Mereka dibina Kodim 0306/50 Kota melalui Koramil 01/Pyk serta turut dibantu oleh PLN dan CV Bromo Konstruksi.
Dalam laporannya, ketua pelaksana pengibaran bendera raksasa Masrial/Mai Taram menyebut terlaksananya acara ini tidak lepas dari hasil kolaborasi dan koordinasi baik atas seluruh lini.
Baca Juga:
“Di bawah binaan Dandim melalui Koramil 01/Pyk, kami juga bersinergi bersama Pemkot yang sudah membantu kegiatan ini dalam Anggaran Perubahan Dinas Pariwisata. Terima kasih Pak Wali, kami sangat mengapresiasi sekali, kami dari FKPPI siap bersama Pemkot Payakumbuh untuk menggerakkan perubahan,” ujarnya.
Wali Kota Riza Falepi dalam sambutannya turut memberikan apresiasi FKPPI dan seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan gelaran pengibaran bendera raksasa tersebut. “Jujur, cerita paman saya, kakeknya dulu berjuang di sini. Dua-duanya pernah akan ditembak oleh penjajah. Untung Perjanjian Rumroyen waktu itu ditandatangani, sehingga mereka selamat. Begitu cerita Datuak Rajo Kaampek Suku yang sebelumnya kepada saya,” kata Riza.
Riza menyebut banyak pelajaran yang bisa diambil dari momen kemerdekaan Negara Republik Indonesia untuk mengenang orang yang sudah berjasa kepada negara. Sedangkan bagi yang menikmati kemerdekaan, ada banyak tugas yang belum selesai.
“Saya mengajak ormas untuk berubah, kita semua untuk berubah, di mana akan semakin banyak rintangan ke depannya. Dan untuk menghadapi itu, seluruh unsur tidak bisa bersantai saja, mari kita saling bersatu dalam menciptakan perubahan untuk kemajuan Payakumbuh,” kata Riza. (*)