TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman menyebut saat ini politik sedang gaduh dan jebakan demokrasi.
Menurut dia, politik hari-hari ini gaduh tanpa memberi manfaat untuk kepentingan rakyat. "Politik kita berputar-putar pada dirinya, tidak memberi dampak positif bagi kesejahteraan rakyat," katanya melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 17 Agustus 2019.
Sohibul menilai di usia Kemerdekaan RI yang menginjak 74 tahun ini Indonesia masih harus memperbaiki sistem demokrasi.
Dia pun berpendapat bahwa Indonesia masih terjebak dalam penyakit demokrasi yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. "Politiknya gaduh sendiri tanpa memberi dampak kemajuan di sektor-sektor lain."
Meski sudah lepas dari otoritarianisme Orde Baru pada 1998, Sohibul melanjutkan, transisi demokrasi Indonesia belum tuntas. Bahkan, sistem politik Indonesia masih demokrasi prisedural, belum mampu naik kelas menjadi demokrasi substansial.
Presiden PKS ini berpendapat ada empat faktor yang menyebabkan sistem demokrasi terjebak dalam prosedural, yakni jebakan politik berbiaya mahal, jebakan hegemoni oliogarki, jebakan politik saling menyandera, dan jebakan politik yang involutif.
Dia lantas mengungkapkan bahwa demokrasi harus dapat memberikan ruang dan peluang kepada seluruh lapisan masyarakat. "Bukan hanya menguntungkan bagi segelintir kelompok saja," ucap petinggi eksekutif PKS tersebut.
BUDIARTI UTAMI PUTRI