Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi: Seorang Perambah Tesso Nilo Klaim Membuka Tanah Adat

Reporter

Editor

Purwanto

image-gnews
Sebuah tenda milik perambah berada di tengah hutan yang rusak terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang moratorium hutan. Namun, keputusan itu dinilai masih lemah dalam substansinya dan masih membuka peluang eksploitasi hutan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro
Sebuah tenda milik perambah berada di tengah hutan yang rusak terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang moratorium hutan. Namun, keputusan itu dinilai masih lemah dalam substansinya dan masih membuka peluang eksploitasi hutan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelalawan menangkap seorang tokoh masyarakat atau "Batin" yang dijuluki sebagai "Batin Hitam Sungai Medang" atas dugaan merambah lahan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

"Tersangka membuka lahan di TNTN seluas enam hektare untuk perkebunan karet," kata Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan dihubungi dari Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan tersangka berinisial AA itu ditangkap setelah Polres Pelalawan mendapat informasi pembukaan lahan dengan cara membakar di kawasan konservasi itu dari Balai TNTN.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap AA, pria paruh baya tersebut awal pekan ini.

Saat ini, AA telah ditetapkan sebagai tersangka meski pada awalnya dia menolak mengakui lahan yang ia buka termasuk dalam kawasan lindung.

Yang bersangkutan tidak mengakui bahwa lahan tersebut berada dalam kawasan taman nasional melainkan tanah ulayat (tanah adat). "Namun Balai TNTN memastikan masuk ke kawasan konservasi," ujarnya.

Polisi menjerat tersangka dengan pasal berlapis Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengantongi data cukong atau pencaplok lahan Taman Nasional Tesso Nilo yang menguasai lahan di kawasan konservasi itu hingga ribuan hektare.

"Kita juga sudah punya petanya. Siapa yang punya tiga hektare dan siapa yang punya 3.000 hektare," kata Menteri LHK Siti Nurbaya kepada wartawan di Pelalawan, Selasa (13/8).

Ia menjelaskan kondisi TNTN saat ini sangat memprihatinkan. Kebakaran tersebut sangat tidak mungkin akibat ketidaksengajaan. Menurut dia ada kelompok tertentu yang telah membuat zonasi di areal konservasi itu.

Pemerintah bersama Polri akan mengedepankan tindakan penegakan hukum dalam mengatasi masalah di TNTN. Termasuk diantaranya turut melibatkan Pemerintah Provinsi Riau serta kalangan aktivis lingkungan yang memahami benang kusut di TNTN.

"Memang aspek utama adalah penegakan hukum," ujarnya.

Dia mengklaim mendapat dukungan penuh dari Kapolri untuk melakukan tindakan law enforcement di TNTN.

"Kemarin sore pak Kapolri sudah mempertegas tentang langkah penegakan hukum. Konseptualisasi sudah ada. Kita selesaikan bersama aparat dan aktivis lapangan yang memahami wilayah itu," kata Siti Nurbaya.

TN Tesso Nilo adalah kawasan konservasi, yang salah satunya berfungsi sebagai habitat asli satwa endemik gajah sumatera (elephas maximus sumatranus).

Awalnya, luas TN Tesso Nilo adalah 38.576 hektare (ha) berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.255/Menhut-II/2004.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian kawasan konservasi itu diperluas menjadi 83.068 ha dengan memasukkan areal hutan produksi terbatas yang berada di sisinya, berdasarkan SK No.663/Menhut-II/2009.

Namun kerusakan yang terjadi di kawasan itu akibat perambahan sudah sangat massif yang mengubah bentang alam hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

33 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

29 Januari 2024

Petugas memeriksa kondisi gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Sebelumnya petugas telah melakukan upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu, memberikanasupan berupa gula cair, dan mencuci anus, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau. Foto: BKSDA
Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

Polda Riau dan Polres Pelalawan masih menyelidiki kasus kematian gajah binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo.


Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Petugas membedah tubuh gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Foto: BKSDA
Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.


Gajah Sumatera 46 Tahun di Riau Mati Diduga akibat Diracun Demi Gading

12 Januari 2024

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Sumatera 46 Tahun di Riau Mati Diduga akibat Diracun Demi Gading

Seekor gajah sumatera (elephas maximus sumatrensis) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawan, Riau, diduga mati akibat diracun.


BTN Tesso Nilo Syukuran Nama Anak Gajah Betina Baru

15 Oktober 2023

BTN Tesso Nilo syukuran nama anak gajah Kalistha Lestari. (Instagram/@btn_tessonilo)
BTN Tesso Nilo Syukuran Nama Anak Gajah Betina Baru

Anak gajah ini lahir di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).


Seekor Anak Gajah Lahir di Taman Nasional Tesso Nilo Riau

1 September 2023

Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) lahir dari induk gajah bernama Lisa di Taman Nasional Tesso Nilo, Kamis, 31 Agustus 2023. (BTN Tesso Nilo)
Seekor Anak Gajah Lahir di Taman Nasional Tesso Nilo Riau

Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) lahir dari induk gajah bernama Lisa berusia 41 tahun.


Aktor Film Indiana Jones, Harrison Ford Pernah Semprot Zulkifli Hasan: Tidak Lucu

10 Juli 2023

Harrison Ford. REUTERS/Lucy Nicholson
Aktor Film Indiana Jones, Harrison Ford Pernah Semprot Zulkifli Hasan: Tidak Lucu

Bagaimana kisah pemeran Indiana Jones, Harrison Ford yang pernah menyemprot Zulkifli Hasan dan videonya ramai pada 2013 lalu?


Harrison Ford Pernah Semprot Zulkifli Hasan: Ini Tidak Lucu!

17 Juni 2022

Harrison Ford. REUTERS/Lucy Nicholson
Harrison Ford Pernah Semprot Zulkifli Hasan: Ini Tidak Lucu!

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi sorotan setelah ia dilantik menjadi Menteri Perdagangan. Videonya dimarahi aktor Harrison Ford viral kembali.


Kebakaran Tesso Nilo, Gajah Sumatera Liar Masuk Kebun Warga

3 September 2019

Gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo, 13 Agustus 2019. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Kebakaran Tesso Nilo, Gajah Sumatera Liar Masuk Kebun Warga

Gajah sumatera liar dikabarkan merusak kebun warga di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing)..


Taman Nasional Tesso Nilo Terbakar, Gajah Masuk Kebun Warga

29 Agustus 2019

Gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo, 13 Agustus 2019. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Taman Nasional Tesso Nilo Terbakar, Gajah Masuk Kebun Warga

Akibat Taman Nasional Tesso Nilo terbakar, dua kawanan gajah keluar dari habitatnya dan masuk ke kebun sawit warga