TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Mukhlas Dimyati meninggal, Selasa, 13 Agustus 2019. Menutup usia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) ini dimakamkan di Cirebon.
"Sudah dimakamkan tadi malam di Gedongan Cirebon," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini melalui pesan singkat, Rabu, 14 Agustus 2019.
Dilansir dari nu.or.id, Mukhlas Dimyati meninggal di RSPAD pada pukul 14.00 WIB kemarin. Kakak sepupu dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj ini diketahui menjalani perawatan medis lantaran usianya yang sudah senja. Mukhlas meninggal di usia 75 tahun.
Said Aqil mengatakan Mukhlas merupakan ahli wirid dan ahli ibadah. Mukhlas, ujarnya, juga seorang yang dikenal ikhlas. Menurut Said, kendati lebih tua Mukhlas selalu memanggil dirinya dengan menyebut kiai.
"Beliau terkenal ikhlas, tawaduk, tidak menampakkan kesombongan, beliau sebagai sesepuh Pesantren Gedongan," kata Said, dilansir dari nu.or.id, Rabu, 14 Agustus 2019.
Mukhlas juga merupakan salah satu Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa. Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menyebut Mukhlas sebagai ulama moderat yang selalu mendakwahkan semangat toleransi.
"Bagi kami para kader muda NU, terutama kader PKB, Kiai Mukhlas adalah tulang punggung kehidupan," tulis Maman melalui akun Facebooknya, Rabu dini hari, 14 Agustus 2019.