TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan, sebanyak 15 taruna yang menjalani pendidikan Akademi Militer (Akmil) dikeluarkan selama lima tahun terakhir.
"Kami keluarkan karena berbagai alasan. Ada yang karena kesehatannya, ada yang mereka tidak bisa mengikuti standar, ada yang karena jasmaninya dan juga ada yang karena mental ideologinya," kata Andika saat jumpa pers di Mabesad, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.
Ia memaparkan jumlah taruna yang dikeluarkan selama lima tahun terakhir sebanyak 15 orang. Pada 2014, ada tiga taruna akademi militer yang dikeluarkan sebelum dilantik menjadi Perwira Angkatan Darat.
"Mereka ada yang dikeluarkan di tahun kedua dan ketiga dari masa pendidikannya selama empat tahun," kata dia.
Kemudian pada 2015 sebanyak satu orang, di 2016 ada empat orang, 2018 ada lima orang, dan pada 2019 ini ada dua orang yang dikeluarkan.
Andika menuturkan penilaian terhadap calon perwira atau taruna yang masih dalam pendidikan akan terus dilakukan selama empat tahun, termasuk taruna Akmil keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie.
"Sebelum menjadi anggota aktif TNI penilaian terhadap calon pada masa pendidikan terus dilakukan. Selama empat tahun itu pula penilaian berlaku dan tidak semuanya berhasil," kata jenderal bintang empat ini.
Oleh karena itu, Andika berharap orang tua, lingkungan dekat para taruna akademi militer serta semua orang yang menyayanginya untuk membantu, sehingga mereka benar-benar bisa menjadi perwira TNI AD sesuai harapan.