TEMPO.CO, Jakarta - Putra Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, Sarjono, menyatakan tak mengkhianati ayahnya karena bersumpah setia kepada Pancasila. Ini diungkapkan Sarjono usai pembacaan ikrar yang dilakukan di kantor Kementerian, Hukum, dan Keamanan pada Selasa, 13 Agustus 2019.
"Setiap saat berubah-ubah perjuangan itu. Dulu berjuang pakai senjata, sekarang senjatanya tidak ada," kata Sarjono.
Dia mengaku dirinya tetap membayar pajak dan itu menjadi bukti bahwa dia setia kepada NKRI. Sarjono mengatakan, pemerintah tidak menjanjikan apapun di balik ikrar tersebut. "Kami membela negara, mau janji atau tidak, tidak dibayar. Tapi saya perlu dengan negara ini," ujar Sarjono.
Sarjono merupakan putra Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Tokoh yang memimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia pada 1949 hingga 1962.
Sarjono mengaku akan memanfaatkan momen hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-74 untuk mengajak anggota lainnya mengikuti jejaknya untuk mengakui Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Pembacaan ikrar tersebut dihadiri oleh 14 orang dari Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dan Negara Islam Indonesia serta disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
MARVELA