TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai perolehan kursi legislatif partai berlambang pohon beringin itu di Dewan Perwakilan Rakyat sudah baik. Kendati jumlah kursi menurun dibanding pileg 2014, Aburizal mengatakan jumlah itu dicapai Golkar di tengah kondisi sulit.
"Ya, itu memang keadaan yang sangat sulit untuk bisa ke nomor dua, kan baik," kata Aburizal di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Ahad, 11 Agustus 2019.
Golkar mengalami empat kali pergantian ketua umum selama periode 2014-2019. Musyawarah nasional luar biasa 2017 lalu mendapuk Airlangga Hartarto sebagai ketua umum menggantikan Setya Novanto yang tersangkut perkara korupsi e-KTP.
Di pemilihan legislatif 2019, Golkar meraih 85 kursi di DPR, menurun ketimbang pileg 2014 sebanyak 91 kursi. Turunnya jumlah kursi ini pun menjadi salah satu amunisi kubu Bambang Soesatyo untuk mengevaluasi kepemimpinan Airlangga.
Meski membela Airlangga soal perolehan kursi, Aburizal mengakui perlunya evaluasi menyeluruh. Dia berpesan agar partai yang jaya di masa Orde Baru itu menyiapkan diri menyongsong pemilihan kepala daerah 2020 serta berharap Golkar bisa mengusung calon presiden di Pemilu 2024. "Tentu kami ada evaluasi, tapi saya kira apa yang sudah dilakukan baik-baik dari keadaan yang begitu berat," ujarnya.
Aburizal menyerahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat Golkar ihwal jadwal pelaksanaan musyawarah nasional Desember nanti. Dia juga menanggapi enteng dinamika di internal partai beringin menjelang musyawarah nasional tahun ini. "Saya tidak pernah lihat ada polemik apa-apa, biasa saja semuanya," kata dia.
BUDIARTI UTAMI PUTRI