TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Huraira, mempertimbangkan ajakan penceramah Yusuf Mansur untuk mulai digitalisasi hewan kurban. "Ke depannya kenapa tidak? Kalau itu bagus untuk kepentingan umat, kepentingan masyarakat, kami akan ikuti," ujar Abu di Jakarta, Ahad, 11 Agustus 2019.
Rencana itu belum dibicarakan dengan pengurus, sebab saat ini metode pendistribusian hewan kurban di Istiqlal masih memakai cara manual. "Mungkin Ustadz Yusuf sudah menerapkan di pesantren ya. Di Istiqlal belum," ujar dia.
Yusuf dalam khotbah bertema spirit berkurban untuk kesejahteraan umat saat menjadi khatib Solat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, sempat menyinggung soal digitalisasi kurban.
"Sekarang, hari-harinya fintech, e-commerce, market place, sebutlah digitalisasi kurban. Kemudian A sampai Z didigitalisasi, di-marketplace-kan, di-ecommerce-kan, difintechkan, maka kurban ini akan dinikmati oleh yang menyatukan," kata Yusuf.
Yusuf menekankan pentingnya umat Islam dalam melihat peluang ekonomi kurban. Ia mengatakan kurban dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Dia pun mengajak umat Islam untuk bersatu mengembangkan potensi ekonomi kurban yang ada di Indonesia.
"Perintah kurban, secara potensi ekonomi dahsyat betul. Pelaporan resmi saja bisa tembus angka Rp 10 triliun. Dengan umat melaksanakan kurban, itu artinya melaksanakan eksplorasi dan mobilisasi kurban," kata Yusuf Mansur.