TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, mengatakan lembaganya akan menelusuri kasus Enzo Zanz Allie dan memberikan rekomendasi ke TNI. Namun, kata dia, BIN akan bekerja tanpa mengintervensi TNI sebagai pihak yang berwenang.
“Ya kami tentu menanggapi itu ya karena ini juga menjadi tugas kami untuk kewaspadaan nasional, ya tetap kami lakukan penelusuran lebih lanjut menggali informasi. Baik informasi terbuka maupun tertutup,” tutur Wawan di D’Consulate lounge, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Agustus 2019.
BIN, kata Wawan, akan membuat perkiraan keadaan cepat. Ini akan mereka sajikan untuk memberi saran dan pendapat kepada TNI. Setelah itu perkara diterima atau tidak saran mereka dikembalikan kepada TNI.
Sejauh ini kata Wawan, BIN hanya memberikan input berupa saran, tidak melakukan upaya verifikasi seperti yang dilakukan TNI. Karena otoritas soal itu berada di TNI.
“Ya dikembalikan ke sana, artinya keputusan yang diambil kan ya panitia seleksi nantinya, bukan dari BIN karena ini merupakan otoritas kewenangan suatu lembaga yang berbeda,” ucap dia.
Dalam sebuah video yang beredar belakangan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto terlihat bercakap-cakap dengan Enzo Zenz yang fasih berbahasa Prancis. Pria 18 tahun ini juga disebut mampu berkomunikasi dalam 4 bahasa, yaitu Inggris, Arab, Prancis serta Indonesia.
"Dilihat dari seleksinya memenuhi syarat, yang viral itu pull up-nya, larinya, ya itu dihitung semua secara fisik kemudian psikologinya semuanya memenuhi syarat," kata Hadi Tjahjanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Belakangan beredar tangkapan foto akun Facebook Enzo Zenz Allie dan ibunya yang isinya dinilai mendukung ide khilafah dan HTI. Akun Facebook Salman Faris yang mengungkap itu.
TNI pun menyatakan sedang mendalami informasi tentang Enzo Zenz Allie . Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menegaskan TNI sudah sangat selektif menyaring calon taruna Akmil.
FIKRI ARIGI