TEMPO.CO, Yogyakarta-Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa mengatakan sedang melakukan pengujian dengan parameter ilmiah bersifat individu kepada taruna Akademi Militer Enzo Zenz Allie yang diduga terpapar radikalisme dan simpatisan organisasi yang disebut anti-Pancasila.
“Kami sedang menguji dan memeriksa menggunakan parameter teruji. TNI AD ingin menghadirkan hasil obyektif dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Andika di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019.
Andika hadir di UGM sebagai orator dalam penutupan kegiatan pelatihan pembelajaran sukses bagi 8.408 mahasiswa baru di lapangan Pancasila atau lapangan Grha Sabha Pramana. Pengujian itu, kata dia, dilakukan secara individual guna melihat apakah layak atau tidak secara pribadi, tanpa melibatkan orang tua, saudara, maupun teman-temannya.
Sebab, mereka dianggap hanya faktor lingkungan. Andika berharap hasilnya keluar dua-tiga hari kedepan sehingga langkah lanjutan bisa segera dilakukan. Ia menyebut pengujian itu tidak hanya kepada Enzo. Pengujian yang sama juga dilakukan kepada taruna lain yang saat ini menempuh pendidikan di akademi militer. “Dengan tetap memegang prinsip praduga tidak bersalah,” kata Andika.
Pendidikan taruna TNI, kata dia selama empat tahun. Ia meyakini masih banyak waktu mendidik dan melatih seluruh taruna tentang nasionalisme dan cinta tanah air. Andika juga mengatakan media sosial milik para taruna bisa menjadi indikator variabel dalam proses penerimaan anggota TNI Angkatan Darat. Indikator sebagai bahan penilaian yang tidak serta merta menghakimi yang bersangkutan.
MUH SYAIFULLAH