Ke-35 guru dan tenaga kependidikan tersebut terpilih dari hasil seleksi di 27 kabupaten/kota. Mereka terdiri dari 20 perempuan dan 15 laki-laki dengan kualifikasi pendidikan S3 (tiga orang), S2 (21 orang), S1 (sembilan orang), dan D3 (dua orang) dengan status kepegawaian terdiri dari 26 orang PNS dan sembilan honorer.
Pada Juli lalu, kontingen Jabar telah mendapatkan latihan dan pemantapan melalui pembinaan khusus dalam dua tahap di Gedung PGRI Jabar. Selama itu, 35 guru dan tenaga kependidikan ini dibimbing oleh akademisi dan praktisi demi mencapai prestasi terbaik sekaligus mempertahankan gelar yang diraih tahun lalu. "Raih prestasi terbaik seperti tahun 2018 di mana Jabar menjadi juara umum. Saya harap predikat juara umum diraih kembali tahun ini," ucap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Menurut dia, sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Jabar akan memberikan hadiah umroh kepada semua pemenang jika menjadi juara umum untuk pemicu semangat bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. "Kami apresiasi berikan umroh jika menang, menunjukkan kami peduli dan agar guru-guru lain juga bersemangat seperti mereka," kata Emil.
Dia berujar bahwa saat ini pihaknya tengah fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya lewat kebijakan menggratiskan biaya SPP di SMU dan SMK pada tahun depan.
Kebijakan lainnya, yaitu revitalisasi SMK untuk menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. "Jadi bukan dibubarkan, tetapi direvitalisasi kurikulumnya sesuai tuntutan zaman," ujarnya.
Selain itu, dengan memberikan pelatihan kemandirian ekonomi kepada masyarakat desa melalui program desa digital dan OPOP (One Pesantren One Product). "Mereka akan berangkat Senin depan dan mulai bertanding pada 18 Agustus di Jakarta," kata Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika. (*)