TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi Badan Reserse Kriminal Polri akan melakukan pengusutan atas peristiwa listrik padam di setengah Pulau Jawa yang terjadi pada Ahad, 4 Agustus 2019, selama dua pekan ke depan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, investigasi dimulai sejak Kamis, 8 Agustus 2019. Ia mengatakan setiap satu pekan hasil investigasi akan diumumkan ke masyarakat sebagai bentuk transparansi.
“Waktu tim bekerja dua minggu, di bagi jadi dua tahap. Minggu pertama kalau sudah berhasil melalui assessment penyebab awal terjadinya blackout, nanti akan disampaikan. Dari mulai hari ini,” kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan pada Kamis, 8 Agustus 2019.
Menurut Dedi, pada pemeriksaan langsung di Sutet Ungaran, tim menemukan adanya flash atau lompatan tegangan listrik. Loncatan listrik itu menyebabkan ada pohon yang terbakar.
Menurut Dedi, dalam tahap kerja hingga Kamis pekan depan, tim Bareskrim Polri akan memeriksa ratusan pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang diperiksa adalah pembangkit di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. “Tim akan melakukan penelitian dari hulu, dari Ungaran dulu, ada 225 pembangkit,” ucap Dedi.
Dedi menyatakan dalam pengusutan blackout tersebut Polri menggandeng seorang pakar listrik lulusan Belanda. Selain itu Polri juga menggandeng ahli dari ESDM, BPPT dan IPB. “Dari pihak Polri, diikutkan juga dari Siber Polri, Inafis dan Puslabfor,” ujar Dedi.