TEMPO.CO, Mekah - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meneruskan rutinitas lari pagi selama menjadi pemimpin rombongan haji Indonesia (amirul hajj) 2019. Sejak tiba di Mekah, 30 Juli lalu, dia jogging bakda subuh.
Tidak perlu lama. "Paling cuma 40 sampai 45 menit," ujar Lukman kepada Tempo di Mekah, Rabu, 7 Agustus 2019. Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini sengaja mengayunkan kakinya ke arah kantong-kantong penginapan jemaah Indonesia, sekalian memantau pelayanan.
Lari pagi di luar ruangan bukan aktivitas populer di Mekah, yang suhu pagi harinya sekitar 34 derajat Celsius, sebelum melonjak jadi 42 derajat Celsius saat siang. Maka, ketika ada yang jogging, orang pasti melirik. Apalagi jika orang itu menteri agama. "Itu susahnya. Kalau orang melihat pasti minta foto. Saya tidak jadi olahraga, hehehe," kata Lukman, 56 tahun.
Menjaga kebugaran menjadi kunci kesuksesan haji. Rukun Islam kelima ini merupakan ibadah yang sangat menuntut kekuatan fisik. Untuk melempar jumrah, misalnya, jemaah Indonesia harus berjalan 8 kilometer atau 16 kilometer bolak-balik dari tenda di area perluasan Mina (Mina Jadid) di timur Mekah. Terlebih, long march itu dilakukan di bawah terik matahari di antara perbukitan batu.
Karena itu, Lukman mewanti-wanti calon haji untuk terus menjaga kesehatan dan kebugaran. Tidak harus berlari pagi, asalkan terus melakukan kegiatan fisik, misalnya memilih naik tangga ketimbang lift bagi yang mampu. "Kadang, saya juga ikut senam pagi bersama jamaah," ujarnya.
REZA MAULANA (MEKAH)