TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia memberikan penghargaan SK Trimurti 2019 kepada aktivis perempuan, RR Sri Agustine. Salah satu juri SK Trimurti, Azriana, menyatakan Sri Agustine layak menerima penghargaan itu karena telah memperjuangkan hak kelompok minoritas. Perjuangan Sri dilakukan melalui karya tulis dan menerbitkan sejumlah buku.
"Karya tulisan yang dikeluarkan bukan tulisan biasa, tetapi berbau ilmiah dan akademik dengan isu orientasi seksual yang selama ini sering dipersekusi," kata Azriana dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam, 7 Agustus 2019.
Dewan juri menganggap, karya-karya Sri adalah harta tak ternilai untuk isu keberagaman dan kelompok minoritas. Salah satu bukunya berjudul 'Rahasia Sunyi: Gerakan Lesbian di Indonesia' yang terbit dalam Jurnal Perempuan Edisi 58 pada 2008.
"Tulisan dari RR Agustine membuka tabir tentang kehidupan yang belum pernah diketahui publik," ujar Azriana.
Sri juga termasuk anggota kelompok yang memiliki ruang terbatas untuk berekspresi lantaran mendapat stigma. Meski begitu, Azriana memaparkan, Sri memiliki kepedulian untuk menjelaskan salah satu persoalan yang selama ini tabu diperbincangkan masyarakat.
"Meskipun tidak mudah dan lebih banyak berjuang dalam hening," ucap dia. "Perjuangan Sri Agustine sangat rentan sehingga sulit terekspos secara luas sehingga penghargaan ini bisa menjadi ruang apresiasi terhadap apa yang sedang diperjuangkan."
Juri SK Trimurti 2019 terdiri dari tiga orang. Mereka adalah Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana, aktivis serta pendiri Majalah Historia Bonnie Triyana, dan perwakilan AJI Indonesia Nani Afrida. Dewan juri sebelumnya menyeleksi 20 nominasi dari seluruh Indonesia.
Penyerahan penghargaan SK Trimurti dilakukan saat malam resepsi perayaan HUT AJI ke-25 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan. Acara berlangsung pada Rabu malam, 7 Agustus 2019.