TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Antam Novambar menjadi salah satu nama yang lolos tes psikologi dalam seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau capim KPK.
Dari pengumuman hasil tes psikologi pada 5 Agustus, Panitia Seleksi mengumumkan Antam dan 5 anggota Polri lainnya lolos. "Alhamdulillah. Terima kasih untuk dukungannya," kata Antam saat dihubungi, Selasa, 6 Agustus 2019.
Sementara lima anggota Polri lainnya adalah Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jenderal Firli, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Inspektur Jenderal Dharma Pongrekun, Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri Brigadir Jenderal Bambang Sri Herwanto, Analis Kebijakan Utama Bindiklat Lemdiklat Polri Brigadir Jenderal Juansih, dan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Sri Handayani.
Nama Antam Novambar sebelumnya masuk dalam radar Koalisi Kawal Capim KPK. Antam sempat diberitakan diduga melakukan intimidasi terhadap mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa. Saat itu diduga Antam meminta Direktur Penyidikan KPK bersaksi agar meringankan Budi Gunawan.
Panitia Seleksi Capim KPK telah mengumumkan nama 40 orang yang lolos seleksi tes psikologi untuk menjadi komisioner KPK 2019-2023.
Ke-40 orang itu berasal dari latar belakang akademisi/dosen 7 orang, advokat/konsultan hukum 2 orang, jaksa 3 orang, pensiunan jaksa: 1 orang, hakim 1 orang, anggota Polri 6 orang, auditor 4 orang, komisi kejaksaan/komisi kepolisian nasional 1 orang, komisioner/pegawai KPK 5 orang, PNS 4 orang, pensiunan PNS 1 orang dan lain-lain 5 orang.
40 orang capim KPK tersebut selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu profile assesment yang akan diselenggarakan pada Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019 pukul 07.30 WIB di ruang Dwi Warna, gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional Jalan Kebon Sirih Raya No. 24-28, Gambir, Jakarta.
"Dalam tes tersebut akan ada rangkaian penilaian yang lebih detail karena kami akan mengelaborasi assesment psikologis keseluruhan proses dari psikotes yaitu melalui kegiatan simulasi pekerjaan dalam kelompok dengan dinilai oleh psikolog-psikolog yang kami tempatkan," kata Hamdi.
Hasil tes tersebut baru akan keluar setelah 14 hari pascates. "Biasanya rasio 1:2 katakanlah 20 orang yang lolos profile assesment maka akan ada tahapan berikut uji publik dan tes kesehatan fisik sekaligus dicek lagi kesehatan mental ditambah beberapa informasi dari lembaga yang sudah kami ajak kerja sama sebelumnya," ungkap Hamdi.