TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Polri dan akademisi atau dosen mendominasi sisa 40 peserta calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yang lolos tes psikologi. Dari pengumuman hasil tes psikologi hari ini, Panitia Seleksi mengumumkan 7 akademisi atau dosen dan 6 anggota Polri yang lolos.
Nama-nama ini selanjutnya akan menjalani tes profile assessment pada 8 dan 9 Agustus di Lemhanas, Jakarta Pusat. Selain itu, Pansel juga terbuka jika ada masukan dari masyarakat terkait nama-nama ini.
"Panitia seleksi meminta masukan dari masyarakat terhadap nama-nama peserta capim yang dinyatakan lulus," kata Ketua Pansel Yenti Garnasih, saat konferensi pers di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2019.
Dari akademisi atau dosen, calon yang lolos adalah Fontian Munzil, Luthfi Jayadi Kurniawan, Marthen Napang, Neneng Euis Fatimah, Nurul Ghufron, Suparman Marzuki, dan Zaki Sierrad. Sedangkan dari Polri, ada nama Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Dharma Pongrekun, Firli Bahuri, Juansih, juga Sri Handayani.
Nama Antam, Dharma, dan Firli sebenarnya sempat dipertanyakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil. Mereka menilai tiga nama itu memiliki rekam jejak yang bermasalah. Mulai dari terkait dengan dugaan intimidasi, hingga pelanggaran etik.
Selain akademisi atau dosen dan anggota Polri, susunan 40 nama yang lolos ini selanjutnya oleh komisioner dan pegawai KPK, yang berjumlah 5 orang. Nama dua komisioner KPK saat ini, Alexander Marwata dan Laode Muhammad Syarif bertahan dalam daftar ini.
Hal berbeda terjadi pada Komisioner Basaria Pandjaitan, yang gagal lolos capim KPK di tes psikologi. Basaria merupakan satu-satunya wanita di jajaran komisioner saat ini. Ia juga merupakan pensiunan Polri yang menjadi komisioner.