TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendatangi kantor pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 5 Agustus 2019 untuk mendengar penjelasan soal mati listrik massal pada Ahad, 4 Agustus 2019.
Jokowi tiba sekitar pukul 08.45 WIB, lebih cepat 15 menit dari yang diagendakan. Ia didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan SIber dan Sandi Negara Hinsa Siburian.
Di ruang rapat yang berada di lantai dua kantor PLN, Jokowi menagih penjelasan perusahaan persero itu atas kejadian pemadaman listrik di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. "Saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simple-simple saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi dalam pengantarnya.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani pun menjelaskan penyebab terjadinya pemadaman listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa.
Selama lebih kurang 9 menit, Sripeni menjelaskan kendala teknis kepada Jokowi bahwa ada gangguan beberapa kali pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.
Jokowi menanggapinya sambil menyindir penjelasan panjang Sripeni. "Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, Bapak Ibu semuanya kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian?" kata Jokowi.
Setelah mendapat penjelasan dari Sripeni soal mati listrik massal, Jokowi pun keluar ruangan sekitar pukul 09.05 WIB dengan wajah masam tanpa menyampaikan satu patah kata kepada para awak media.