TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang masa jabatan keduanya sebagai Presiden, Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pagelaran wayang kulit di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada besok malam, Jumat, 2 Agustus 2019. Dalang kondang Ki Manteb Sudarsono bakal tampil diselingi sejumlah penghibur, termasuk The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot.
Menurut anggota Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Sukardi Rinakit, nonton bareng Jokowi dalam pagelaran wayang semalam suntuk itu rangkaian acara menyambut HUT RI ke-74. Rangkaian acara diawali pada Kamis pagi tadi yakni Presiden Jokowi menorehkan canting di kain batik sepanjang 74 meter di Stasiun MRT Hotel Indonesia. Selanjutnya, nanti malam akan diadakan acara Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka.
"Besok wayangan dan sebagainya. Iya, rangkaian acara Bulan Kemerdekaan," ujar Sukardi.
Sejak menjabat pada 2014, Presiden Jokowi baru kali ini mengadakan pementasan wayang di Istana Negara. Pementasan wayang kulit menyambut HUT Kemerdekaan RI sebelumnya pernah diadakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.
Jokowi pun telah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional pada 17 Desember 2018. Hari Wayang Nasional ditetapkan setiap 7 November tapi bukan hari libur nasional.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar pertunjukan wayang untuk mensyukuri kemenangan Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin di pemilihan presiden 2019. Acara juga digelar untuk memperingati hari ulang tahun PDIP yang ke-46. Pertunjukan wayang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu malam lalu, 20 Juli 2019.
Wayang kulit didalangi oleh Ki Warseno Slenk, Ki Sri Susilo Tengkleng dan Ki Suwondo. Lakon wayang yang dimainkan bertema Aji Norontoko. Aji Norontoko merujuk pada kesaktian yang dimiliki tokoh wayang Gatot Kaca. Hasto bilang ajian itu yang membuat Gatot Kaca dapat menjalankan tugasnya membela negara.
Berdasarkan poster acara yang tersebar, nonton wayang bareng Jokowi pada Jumat malam nanti juga dimeriahkan oleh penyanyi Didi Kempot, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Edo Kondologit, Soimah, Kirun, Den Bagus Ngarso, dan Endah Laras.
AHMAD FAIZ