TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menghadiri acara Musyawarah Pimpinan Nasional ke-5, Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong (Kosgoro), di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Juli 2019. Saat memberi sambutan, JK mengaku senang bisa berkumpul kembali dengan organisasi sayap Partai Golkar itu.
"Saya kalau melihat begitu banyak baju kuning, saya teringat 15-10 tahun yang lalu pada zaman juga bersama Anda sekalian di Golkar," kata JK.
JK mengaku kenangan dan masa bersama Golkar itu sangat bermanfaat untuk kehidupan dia hingga saat ini. Meski begitu, JK mengaku hubungan ia dengan partai yang membesarkannya itu sedikit rumit. JK mengaku justru selalu kalah saat maju ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, saat didukung oleh Golkar.
"Saya wapres pertama tanpa partai. Begitu ikut kedua kalinya untuk (maju mencalonkan sebagai) presiden didukung Golkar, kalah. Maju lagi jadi Wapres tanpa partai lagi, menang lagi," kata JK tersenyum.
Ucapan JK ini langsung mengundang tawa peserta yang hadir di sana. Beberapa tokoh Golkar yang hadir adalah Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono, Akbar Tanjung, kader Golkar sekaligus Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, hingga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
JK memang sempat maju menjadi wakil Presiden pada periode 2004-2009 bersama Susilo Bambang Yudhoyono, dan pada 2014-2019 bersama Joko Widodo. Di kedua pemilihan itu, ia menang. Namun saat maju sebagai calon presiden untuk periode 2009-2014, ia gagal terpilih.
Meski begitu, JK mengaku tetap bisa mengambil pelajaran dari pengalamannya itu. "Jadi tentu pengalaman baik bahwa bagi kita adalah upaya kerja keras, bermanfaat untuk semua orang," kata dia.
JK pun berharap Partai Golkar beserta Kosgoro, dapat terus beradaptasi dengan tantangan zaman yang semakin berkembang. Ia terutama menyoroti perkembangan di bidang ekonomi dan bidang di lingkungan.
"Semua masalah itu hanya dapat (diselesaikan) dengan kemampuan bersama, baik melalui kemampuan kita berinovasi, menguasai teknologi, dan kemmapuan kita mendidik bangsa," kata dia.