TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Partai Golkar Sumatera Utara terbelah pascadeklarasi dukungan kepada Airlangga Hartarto, Senin 29 Juli 2019.
Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumut Syamsul Arifin secara terang - terangan menyatakan berseberangan dengan pendukung Airlangga Hartarto. "Saya mendukung Bambang Soesatyo sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2019 - 2024," kata Syamsul.
Bahkan Ketua Dewan Pakar Golkar Sumut itu menengarai ada tekanan dan ancaman kepada ketua DPD II se Sumatera Utara untuk mendukung Airlangga sebagai calon ketua umum Golkar 2019-2024. "Tidak boleh ada ancam-mengancam apalagi main pecat," kata Syamsul.
Tempo sebelumnya melihat Syamsul Arifin juga hadir dalam acara deklarasi dukungan untuk Airlangga Hartarto di Medan. Syamsul menampik kehadirannya sebagai dukungan untuk Airlangga.
Ia mengatakan hadir karena sedang menggalang dukungan untuk Bambang Soesatyo. "Saya tidak punya kepentingan selain membesarkan kembali Partai Golkar," ujarnya.
Sebanyak 33 Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota Partai Golkar se-Sumatera Utara menggelar acara dukungan untuk Airlangga Hartarto pada Senin lalu.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir membantah pernyataan Syamsul soal adanya ancaman pemecatan bagi pengurus DPD II yang mendukung Airlangga.
Riza mengatakan dukungan DPD Partai Golkar Kabupaten dan Kota se-Sumut murni keinginan daerah. "Tidak ada paksaan, apalagi ancaman seperti kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Sumut Syamsul Arifin" katanya kepada Tempo, Rabu 31 Juli 2019.
Riza mengatakan aspirasi pengurus kabupaten dan kota mendukung Airlangga disampaikan dalam rapat pleno yang diperluas dengan mengundang dewan pakar dan penasihat partai. "Lantas di mana unsur paksaan apalagi ancaman itu?" kata Riza.
Riza menyebut pendukung Bambang Soesatyo berupaya memutarbalikkan fakta dengan menyebut DPD Golkar Sumut mengancam memecat kader dan pengurus kabupaten dan kota yang tidak mendukung pencalonan Airlangga Hartarto. "Itu sebagai upaya mereka merusak kredibilitas Airlangga Hartarto yang sedang menampilkan sosok ketua umum yang demokratis," ujar Riza.
Riza meminta Syamsul Arifin menyebut pengurus yang merasa diancam pemecatan karena tak mendukung Airlangga Hartarto. "Sampaikan kepada saya pengurus dari daerah mana yang mendapat ancaman pemecatan itu. Kami ingin memastikan musyawarah nasional Partai Golkar 2019 berlangsung demokratis, tanpa ancaman dan paksaan," kata Riza.