INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tak ingin ada penjualan hewan kurban di trotoar atau pinggir jalan. Selain mengganggu hak pejalan kaki, penjualan hewan kurban di trotoar juga dinilai mengurangi keindahan kota.
"Saya ingin manajemen kurban yang lebih baik tahun ini. Pertama, tidak boleh ada penjualan hewan kurban yang mengganggu ketertiban umum dengan cara difasilitasi di lapangan. Jangan di trotoar yang mengganggu hak pejalan kaki," ujar Ridwan Kamil usai melepas tim pemeriksa hewan kurban di halaman Gedung Pakuan, Bandung, Rabu, 31 Juli 2019.
Terkait distribusi daging kurban, Ridwan Kamil mengeluarkan surat edaran tentang manajemen kurban yang ditujukan kepada kepala daerah 27 kabupaten dan kota di Jabar. Dalam surat edaran itu antara lain diatur, distribusi daging korban tidak boleh menggunakan kantong plastik. Sebagai gantinya digunakan besek. "Saya kira itu budaya daerah yang layak untuk dikembangkan," ucapnya.
Surat edaran itu juga mengatur bahwa pendistribusian daging kurban harus merata sampai ke pedesaan. "Jangan bertumpuk di kota, tetapi daging yang dipotong di kota didistribusikan ke pelosok seperti wilayah Jabar selatan yang lebih membutuhkan," katanya.
Ridwan Kamil menyebut setiap tahun rata-rata Jabar menyiapkan hewan kurban sebanyak seperempat juta ekor. "Saya ingin tahun ini proses kurban lancar. Karena itu, semua hewan harus dipastikan sehat, aman, dan halal. Hewan masih didominasi oleh domba, kemudian sapi dan kambing," ujarnya.
Di tempat terpisah, Ridwan Kamil menyerahkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bidang keagamaan tahun 2019 tahap pertama kepada 172 pondok pesantren, 76 yayasan, 51 masjid, 95 madrasah, 13 majelis Taklim, 17 organisasi masyarakat, Kementerian Agama Wilayah Jabar, dan MUI Jabar. "Hari ini saya tanda tangani naskah perjanjiannya dan paling telat minggu depan sudah cair dan bisa dimanfaatkan," katanya.
"Hibah ini uang rakyat harus kembali ke rakyat dan 100 persen harus bermanfaat. Urusan dana rakyat ini harus dipertanggungjawabkan lahir batin," ujarnya.
Dia meminta jika ada pihak yang memotong dana hibah agar segera dilaporkan. “Saya tidak mau mendengar ada penerima hibah terus dicegat untuk dipotong atau ditagih sesuatu. Kalau ada laporkan ke saya. Penggunaannya kalau untuk kobong jadilah kobong, jangan bangun yang lain," ucap Ridwan Kamin.
Mantan Wali Kota Bandung itu juga meminta penerima hibah terlibat aktif dalam menyukseskan Jabar Masagi, program untuk menciptakan masyarakat Jabar unggul, memiliki empat nilai, yakni cerdas, fisik sehat, religius, dan berakhlak. (*)