TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengklaim tidak mengajukan nama-nama kadernya sebagai kandidat menteri kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana kemarin, Senin, 29 Juli 2019. "PKPI tidak menyodorkan nama siapa pun untuk menjadi menteri," kata Diaz mealui akun instagramnya, diaz.hendropriyono, Selasa, 30 Juli 2019. Sekretaris Jenderal PKPI Verry Surya Hendrawan mempersilakan tulisan itu dikutip.
Meski begitu, Diaz mengatakan partainya siap mengawal pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin lima tahun mendatang. Dia juga menyebutkan bahwa PKPI memiliki sejumlah kader yang bagus. Kemarin, Senin, 29 Juli 2019, Diaz bersama pengurus dan kader PKPI yang jumlahnya 44 orang datang ke Istana menemui Presiden Jokowi.
Di antara pengurus dan kader PKPI itu terdapat mantan presenter televisi Sonny Tulung, advokat Sunan Kalijaga, tokoh difabel Angkie Yudistia, pengusaha muda Iwan Bogananta, pengamat politik Teddy Gusnaidi.
Ada pula nama mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal (purn) Hadiatmoko, dan atlet olahraga elektronik (e-sport) Yudi Kurniawan. "Mereka adalah orang-orang yang sudah membantu membesarkan PKPI dan saya sangat bangga dengan mereka," ujar Diaz.
PKPI menjadi partai 'gurem' terakhir yang menemui Jokowi di Istana pascapemilihan presiden 2019. Sebelumnya, Jokowi sudah menjamu Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Hanura.
Menurut Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, dalam pertemuan itu Jokowi menanyakan sikap partainya mengenai lompatan-lompatan kebijakan di masa mendatang, yang kemungkinan juga menuai kritik dari pelbagai pihak. PKPI, kata Verry, menyambut baik rencana Jokowi itu. "Hal tersebut linier dengan visi PKPI sebagai 'Partai Zaman Wow'," kata Verry lewat keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2019.