Beberapa waktu lalu, Dahnil sempat dipanggil Polda Sumatera Utara terkait dugaan kasus makar. Namanya juga sempat disebut-sebut dalam dugaan perkara penyimpangan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia. Dahnil sempat beberapa kali dipanggil Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya terkait perkara ini.
Seusai menjalani pemeriksaan pada 7 Februari lalu, Dahnil menanggapi enteng. "Polisi sedang menguji daya tahan saya, lagi lucu-lucuan," kata Dahnil di Polda Metro Jaya.
Setelah pilpres rampung, Dahnil mengaku mempertimbangkan kemungkinan bergabung dengan Partai Gerindra. Dia juga mengaku dicalonkan oleh pengurus Gerindra di Medan untuk maju sebagai calon wali kota di pemilihan kepala daerah 2020 nanti.
"Partai Gerindra di sana yang mendorong, kemudian relawan-relawan. Kami akan bicarakan lebih lanjut," kata Dahnil kepada Tempo pada Sabtu, 6 Juli lalu.
Ihwal kepastian bergabung dengan Gerindra dan maju pilwakot, Dahnil Anzar mengatakan ingin mengembangkan bisnisnya terlebih dulu. Pria yang gemar terhadap vespa ini diketahui juga menjalankan bisnis kuliner.