TEMPO.CO, Jakarta - Kasus polisi menembak rekannya yang ramai dibicarakan setelah insiden Brigadir Rangga Tianto menembak mati anggota Polsek Cimanggis Brigadir Kepala Rahmat Efendy pada Kamis, 25 Juli 2019, menambah daftar panjang kasus serupa. Nasib malang yang menimpa Bripka Rahmat bukan pertama kali terjadi.
Rahmat ditembak Brigadir Rangga setelah keduanya terlibat cekcok karena penangkapan FZ, keponakan Rangga, yang terlibat tawuran. Brigadir Rangga menembakkan pistolnya ke tubuh RE dengan tujuh dari sembilan peluru. Bripka RE tewas dengan luka tembak di antaranya pada dada, leher, paha, dan perut.
Berikut kasus-kasus penembakan anggota polisi yang dilakukan oleh rekannya sesama polisi.
2005
Iptu Sugeng menembak Ajun Komisaris Ibrahmim Gani di ruang Samapta Polres Jombang, Jawa Timur. Kasus penembakan pada 2005 itu diduga terjadi karena stress yang dialami Iptu Sugeng setelah dimutasi. Seusai menembak rekannya, Sugeng menembak kepalanya sendiri.
2007
Seorang anggota provost, Briptu Hance Christianto, menembak atasannya, Wakil Kepala Kepolisian Kota Besar Semarang AKB Lilik Purwanto. Penembakan terjadi di ruang kerja Lilik pada 14 Maret 2007 setelah apel pagi. Lilik tewas dengan enam tembakan dari jarak kurang dari dua meter bersarang di dada dan kepalanya.
2013
Briptu Ishak Trianda menembak Kepala RS Bayangkara Makassar Kombes Purwadi di Ruang Komite Medik RS Bayangkara Makassar pada 6 April 2013. Motif penembakan terjadi karena pelaku sakit hati dan tersinggung atas ucapan korban. Sehingga, Ishak nekat menembak Purwadi.
2014
Korban Kepala Detasemen Makras (Denma) Polda Metro Jaya AKB Pamudji ditembak kepalanya oleh bawahannya, Brigadir Susanto di kantor piket Kepala Pelayanan Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 18 Maret 2014.
2017
Sebelum kasus Bripka Rahmat, ada dua personel Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Brigadir BW dan Brigadir AS, tewas ditembak Brigadir BT, personel Brimob. Insiden itu terjadi di pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT) di Blora, 10 Oktober 2017.