TEMPO.CO, Jakarta - Usulan konsep penomoran tenda bagi jemaah haji Indonesia saat puncak musim haji 2019 di Arafah dan Mina disetujui Muassasah Asia Tenggara. "Kemarin, dipimpin Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, kami telah bertemu Muassasah Asia Tenggara membahas persiapan Armuzna (Arafah Muzdalifah dan Mina). Mereka menyetujui konsep penomoran tenda yang akan kita lakukan," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis di Kota Mekkah, Sabtu, 27/7.
Sri Ilham menuturkan inisiasi penomoran ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi jemaah haji agar untuk mengenali tempat tinggalnya selama masa puncak haji (masyair). Di samping itu, penomoran juga memudahkan petugas memberikan pelayanan selama masyair.
Untuk itu PPIH akan melakukan pemetaan posisi tenda, dan penempatan kloter-kloter sesuai kapasitas tenda. "Kami yang memberikan nomor-nomor tenda ke Muassasah termasuk stiker nomornya," tutur Sri Ilham.
Dia menyampaikan dengan penomoran tenda sesuai kapasitas kloter, maka dapat diprediksi luasan ruang yang diberikan bagi tiap jemaah baik di Arafah maupun di Mina. "Muassasah juga meminta jemaah haji Indonesia tetap memakai gelang identitas," kata dia.
Selama ini penempatan jemaah di Armina diserahkan kepada ketua maktab dan kloter sehingga tidak ada standar baku.
Sementara itu Ketua Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan H Iwan Zulhami mengatakan seorang calon haji asal Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Rahamat Noyan Nasution bin Noyan Nasution (64 tahun) meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi.
"Calon haji itu tergabung pada Kelompok Terbang 06 Embarkasi Medan dengan nomor manifes 151, nomor porsi 200118948, asal Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas," kata Iwan di Asrama Haji Medan, Sabtu.
Calon haji tersebut meninggal di Madinah, Kamis, 25/7, sekitar pukul 04.00 waktu setempat, karena sesak napas. Jenasah Rahamat disalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di pemakaman Baqi.
Sebelumnya, seorang jemaah haji asal Kabupaten Mandaling Natal atas nama Muhammad Rum Batubara bin Rasim Batubara (65), Kloter 05 Embarkasi Medan, meninggal di Hotel As-Sholihiah Adzahabi Madinah, Minggu, 21/7. Muhammad Rum Batubara dengan nomor manifes 201 dan nomor paspor C314665, asal Desa Lumban Dolok, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, meninggal karena sakit jantung dan telah dimakamkan di pemakaman Baqi pada Senin.
ANTARA