TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Erma Suryani Ranik menilai kinerja Jaksa Agung H M. Prasetyo tak terlalu menonjol. "Ya standar, engga terlalu menonjol. Biasa saja," ujar Erma melalui pesan teks, Sabtu, 27 Juli 2019.
Mendekati pergantian posisi Jaksa agung pada Oktober 2019 mendatang, Erma berharap sosok yang bisa mengisi adalah orang yang datang bukan dari kalangan partai politik. Ia menilai masih banyak sosok berintegritas non partai yang bisa memimpin Kejaksaan Agung.
Sebab, seorang yang bukan dari partai politik, kata Erma, bisa lebih diyakini bersih dari kepentingan politik. "Saya dukung Presiden Joko Widodo untuk cari jaksa agung yang dari non partai politik. Bisa dari internal kejaksaan, bisa dari eksternal, asal jangan anggota partai politik," kata politikus Partai Demokrat itu. Namun, Erma menolak untuk menyebut nama yang ia unggulkan mengisi posisi Jaksa Agung.
Sementara itu, Jaksa Agung M. Prasetyo mengatakan tak akan menolak jika ia diminta kembali memimpin di Satya Adi Wicaksana.
"Jangan tanya saya, nanti ge-er lagi he-he. Saya bagaimana Presiden saja. Kalau ditunjuk lagi untuk pengabdian bangsa ya tentu saja boleh," ucap Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Jumat, 27 Juli 2019.
Di sisi lain, Prasetyo mengaku tak terobsesi untuk kembali menjadi Jaksa Agung. Ia mengatakan sudah mendengar pro-kontra perihal dirinya dan pergantian jabatannya tersebut. "Tapi kan yang tidak setuju saya untuk lanjut, itu banyak," kata Prasetyo.