TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan, pascapertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, peluang untuk partainya bergabung dengan pemerintah terbuka. Namun hal itu tergantung pada keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Pertemuan Prabowo dengan Jokowi di MRT pada 13 Juli lalu, kemudian Prabowo dengan Megawati di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, menurut Ferry telah membuka jalan Gerindra merapat ke pemerintah. “Kemungkinan Partai Gerindra bergabung di pemerintahan jadi terbuka,” ujarnya di D’consulate lounge, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019.
Namun, ia mengatakan, keputusan tersebut sangat dipengaruhi oleh keputusan Jokowi. Apakah Jokowi merasa perlu untuk mengajak partai di luar koalisi pendukungnya atau tidak. Posisi Prabowo, kata Ferry, adalah membantu bila diperlukan, bukan meminta.
Gerindra, kata Ferry, sejauh ini memaknai rekonsiliasi sebagai media berbagi ide dan gagasan. Bila Jokowi terbuka dengan ide dan gagasan Prabowo, menurut Ferry, rekonsiliasi mungkin bisa berlanjut pada berbagi kekuasaan. Begitu pun sebaliknya.
“Kalau sharing ide, sharing gagasan saja sudah gak ketemu. Pasti gak akan dilanjutkan pembicaraannya pada sharing power,” ucapnya.
Sikap ini berbeda dengan mantan rekan Gerindra satu koalisi di Koalisi Adil Makmur pendukung Prabowo-Sandiaga Uno, Partai Keadilan Sejahtera. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera justru menyerukan agar partai-partai pendukung Prabowo berada di luar pemerintah alias oposisi.
“Saya pribadi selalu menyatakan yang paling baik secara etika dan logikanya, pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi semuanya bergabung dalam kami, oposisi,” kata Mardani di lokasi yang sama.
Oposisi, menurut Mardani, dapat menyehatkan pemerintah. Pasalnya kebijakan publik yang tidak mendapat kritik dari institusi partai politik, bisa menimbulkan potensi buruk, yang akhirnya bisa mengecewakan publik.
Adapun parpol Koalisi Indonesia Kerja pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin terasa menunjukkan resistensi terhadap bergabungnya partai oposisi, terutama bila turut menginginkan kursi di kabinet.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate mengatakan koalisinya memahami betul harapan menteri Jokowi. Koalisi pun saat ini solid dan kuat, serta bisa memenuhi kriteria menteri Jokowi.
"Koalisi ini solid, sehat, dan kuat. Apalagi yang mau ditawarkan?" kata Johnny seusai pertemuan sekjen koalisi KIK, di Mandarin Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat malam, 26 Juli 2019.