TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa (Dr.Hc) bidang pendidikan karakter bangsa kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) pada September 2019. Raja Keraton Yogyakarta dinilai memiliki peran dalam mengembangkan pola pendidikan karakter yang berbasis kebudayaan.
Menurut UNY, maskot Sultan HB X adalah kearifan lokal dalam mengelola berbagai persoalan utamanya dalam upaya pembentukan karakter. “Beliau tidak ingin bangsa kehilangan identitas kulturalnya,” ujar Rektor UNY Sutrisna Wibawa usai menemui Sultan di Kepatihan, Yogyakarta 24 Juli 2019.
Sutrisna yang didampingi oleh budayawan sekaligus Guru Besar UNY Suminto A. Sayuti itu mengatakan UNY memandang kiprah Sultan dalam pengembangan karakter bangsa tidak main-main. Salah satu bukti dari konsentrasi Sultan pada pendidikan karakter ini seperti lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 5 tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya.
Sutrisna menuturkan pijakan dari lahirnya perda itu adalah budaya asli tanah Mataram. Budaya itu kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan akarnya. “Tidak semua pemimpin bisa melakukan hal itu, namun Gubernur DIY telah membuktikan kompetensinya dalam upaya mewujudkan pendidikan karakter,” ujarnya.
UNY berharap agar bangsa jangan sampai melupakan dan kehilangan identitas budaya. Karena budaya merupakan basis identitas bangsa Indonesia. “Pemberian penghargaan ini yang melihat dari kami, yang menilai dan merasakan kami, Ngarsa Dalem (Sultan HB X) nyumanggaaken (mempersilahkan),” ujarnya.