TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan desain pemerintahan Joko Widodo atau kabinet Jokowi lebih penting ketimbang membahas nama calon menteri.
"Justru semua orang sibuk dengan orang, bagi PDIP struktur lebih dahulu itu lebih penting. Struktur kabinet ke depan itu lebih penting," kata Hasto di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019.
Hasto menuturkan, jabatan menteri memiliki tanggung jawab yang berat. Sosok tersebut harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan memahami arah kemajuan bangsa yang sesuai visi misi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Untuk mendapatkan sosok seperti itu maka perlu ada desain kabinet terlebih dahulu.
PDIP, kata Hasto, sudah memiliki sistem database yang memungkinkan melakukan profiling terhadap kader terbaik. "Bu Mega juga melakukan pengamatan detil potensi seluruh kader karena kan beliau psikolog juga," ujarnya.
Dalam menyusun Kabinet Indonesia Kerja Jilid II, Presiden Jokowi diprediksi akan menempatkan nama-nama baru dari berbagai kalangan untuk mengisi kursi menteri. Khusus kementerian di bidang ekonomi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menduga Jokowi akan menetapkan strategi 50:50.
Artinya komposisi kursi menteri perekonomian 50 persen bakal diisi oleh kalangan profesional dan kelompok lainnya. Sementara itu, 50 persen lainnya akan ditempati kader dari sejumlah partai politik dari koalisi yang mengusungnya.