TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, berpendapat bahwa keinginan Gerindra yang merupakan partai oposisi untuk dapat menempati posisi ketua MPR adalah hal yang wajar.
“Saya kira wajar-wajar saja partai politik ingin menempati jabatan ketua MPR, selama mendapat dukungan suara dari dalam MPR itu sendiri,” kata Emrus pada Selasa, 23 Juli 2019.
Sebelumnya, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009-2014, Taufik Kiemas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjabat ketua MPR. Adapun di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi periode 2009-2014, ketua MPR adalah Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional.
Ermus mengatakan terlepas dari apa yang telah di lalui pada periode pemerintahan sebelumnya, hal ini adalah keinginan yang sangat wajar dari sebuah partai politik. Ditambah lagi keputusan tersebut akan kembali tergantung dari demokrasi yang berjalan di dalam MPR dalam memilih Ketua.
"Bukan masalah tradisi yang pernah terjadi, tetapi tergantung dari kesepakatan suara internal MPR itu sendiri, biarkan demokrasi di dalam MPR berjalan dengan dinamis," kata Emrus.
FIRA PRAMESWARI