TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menyebut ucapan Maman Imanulhaq soal Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hanya salah paham saja. Menurut Jazilul, pernyataan anggota Dewan Syuro PKB itu adalah pandangan pribadi. Jazilul juga menampik partainya dianggap mengkritik Partai Persatuan Pembangunan, partai asal Lukman.
"Itu pendapat pribadi Kang Maman, bukan mewakili PKB sehingga kemudian yang muncul seakan-akan PKB mengkritik PPP," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.
Jazilul mengaku sudah mengklarifikasi ke Maman soal ucapan itu. Dia berpendapat ucapan Maman itu hanya kiasan. Jazilul juga menganggap Maman tak bermaksud menjelek-jelekkan atau menyudutkan Lukman, terlebih atas ambisi pribadi. Belakangan, nama Maman memang disebut-sebut berpotensi menjadi kandidat menteri agama.
"Apa yang disampaikan Kang Maman itu sebetulnya hanya kiasan saja, bahwa Menteri Agama itu baik orangnya, birokrasinya kurang menunjang. Parkirannya aja jelek, gitu kan," ucapnya.
Jazilul pun mengklaim partainya masih berhubungan baik dengan PPP. Menurut dia, PKB dan PPP memiliki beberapa kesamaan dan bersahabat. Jazilul juga membantah partainya mengincar posisi Menteri Agama.
"Kan ijo sama ijo. Kalau Menag kan sering ditempati orang ijo, terus PKB dianggap mau Menag? Ya kan enggak juga," ucapnya.
Jazilul mengimbuhkan, persoalan menteri nantinya akan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo. "Posisinya kan banyak," kata dia.
Sebelumnya, anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq menyebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin gagal dalam menjalankan tugas sebagai menteri.
"Pak Lukman gagal dalam menjalankan tugas menteri. Juga gagal membenahi Kementerian Agama," kata Maman Imanulhaq pada diskusi bertajuk Polemik: Ngebut Munas Jelang Pembentukan Kabinet pada Sabtu, 20 Juli 2019.
Menurut Maman, jika datang ke Kementerian Agama di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, halaman parkir di kementerian tersebut jelek, dibandingkan dengan halaman parkir di kementerian lainnya. "Kalau halaman parkirnya saja jelek, menterinya juga jelek," kata Maman.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DIDA FISANDRA