INFO NASIONAL — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Pelepasan Nelayan Pilot Project Program Satu Juta Nelayan Berdaulat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciwaru, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 20 Juli 2019.
Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman meluncurkan program Satu Juta Nelayan Berdaulat. Pada 2019, program yang bertujuan memaksimalkan potensi laut ini menargetkan 300 kabupaten/kota di pesisir Indonesia dengan jumlah peserta minimal 300 ribu.
Uu Ruzhanul Ulum berharap, program tersebut bisa berjalan efektif karena sesuai dengan visi Jawa Barat juara lahir batin, maka nelayannya juga harus juara. Di Sukabumi, program tahap awal itu diikuti oleh 1.000 orang, yang terdiri dari nelayan, pengurus koperasi nelayan, petugas TPI, dan pembina nelayan.
Melalui program tersebut, nelayan diharapkan melek teknologi. Karena salah satu pelatihannya adalah bagaimana nelayan menggunakan aplikasi Fish On. Di aplikasi berbasis android ini, tersedia beberapa fitur yang sangat bermanfaat bagi nelayan antara lain, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi pencatatan hasil tangkapan ikan, hingga panic button, yaitu fitur permintaan bantuan dalam kondisi darurat.
Pada aplikasi ini, nelayan dapat belajar mengenai sistem penjualan dan manajemen gudang untuk koperasi nelayan, aplikasi lelang ikan online yang menghubungkan TPI, nelayan dan pedagang ikan, serta aplikasi website penjualan e-commerce ikan.
“Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para nelayan bisa mengambil ikan dengan maksimal dan mengelolanya dengan baik. Semoga program satu juta nelayan berjalan dengan baik,” kata Wagub Uu.
Oleh karena itu, Uu mengajak nelayan untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya program-program yang digulirkan Pemerintah. Sebab, segala yang diupayakan pemerintah adalah demi kemajuan bangsa.
Menko Luhut menyatakan, pihaknya tengah meningkatkan potensi laut Indonesia. Apalagi, saat ini, baru 7,5 persen kekayaan laut yang dapat dikelola. Padahal, Indonesia memiliki potensi di sektor maritim sebesar 1,3 triliun dollar AS per tahun.
Situasi tersebut terjadi karena dua hal, yakni minimnya teknologi dan kemampuan nelayan dalam menggunakan teknologi tergolong rendah. Oleh karena itu, jika program Satu Juta Nelayan Berdaulat dapat terealisasi dengan optimal, Luhut optimististis roda ekonomi nelayan Indonesia akan berputar semakin cepat. Selain itu, kesejahteraan nelayan Indonesia meningkat secara signifikan.
"Perkembangan ekonomi Indonesia sangat dipandang dunia. Apalagi dengan potensi laut yang sangat kaya," ucapnya. (*)