TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi lima orang diduga pelaku dalam bentrok antarwarga di Mesuji, Sumatera Selatan.
"Ya sudah diketahui ada lima orang infonya, masih dalam pengejaran oleh tim gabungan," kata Dedi saat dihubungi, Ahad, 21 Juli 2019.
Kelima orang pelaku tersebut diduga sebagai provokator sekaligus yang memicu serangan terjadi.
Sebelumnya bentrok terjadi di wilayah Mesuji Ogan Komering Ilir dan Mesuji, Lampung. Dari insiden tersebut, 4 orang tewas, dan 6 lainnya mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengatakan, pemeriksaan sejumlah saksi dilakukan guna mengetahui siapa saja yang terlibat. "Yang namanya benturan itu akan terkuak betul siapa yang bersalah. Kami urai peran masing-masing. Nanti lihat anatominya siapa yang betuk-betul bersalah, siapa yang jadi korban," ucap dia.
Insiden bentrok itu terjadi pada 17 Juli 2019 di Register 45 Desa Mekar Jaya Abadi Mesuji, Lampung. Diantara korban tewas tiga orang adalah warga dari Desa Pematang Panggang, Mesuji OKI. Sedangkan dari Mesuji Lampung ada enam orang sekarat akibat luka bacokan dan senjata tajam.
Kasus saling klaim kepemilikan lahan di Mesuji sudah berlangsung lama. Secara formal, antara Pemkab OKI dan Pemkab Mesuji sudah ada kerjasama antar daerah. Kerjasama itu dituangkan dalam bentuk kesepakatan bersama (MOU) yang ditandatangani oleh kedua kepala daerah. "Kerjasamanya termasuk dalam bidang ketertiban dan keamanan," ujar Adi.
Lebih lanjut, polisi menuturkan situasi di Mesuji sudah kembali kondusif. Asep mengatakan, personel gabungan TNI-Polri telah diterjunkan sementara sebagai langkah antisipasi bentrok susulan.