TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait, membantah ditawari menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mendatangi Istana Bogor pada Senin kemarin. Ia mengaku kedatangannya saat itu sebagai ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2019.
"Tidak ada pembicaraan lain. Hanya laporkan soal Piala Presiden," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 Juli 2019.
Dalam keterangan tertulisnya, Maruarar menjelaskan perhelatan Piala Presiden 2019 berjalan sukses lantaran kerja sama dari semua pihak yang mendukung. Kepada Jokowi, ia menyebut PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) selaku pemberi mandat, sponsor, serta EMTEK grup selaku pemegang hak siar, dan seluruh panitia telah memberi dukungan penuh. Ia juga berterima kasih atas pengamanan yang diberikan Kepolisian dan TNI.
Selain melapor, Maruarar mengungkapkan ia juga menyerahkan audit PwC (PricewaterhouseCoopers). "Presiden Jokowi menerima dengan sangat baik laporan dan hasil audit Piala Presiden 2019,” kata Maruarar.
Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih, Presiden Jokowi kini mulai mencari sosok-sosok untuk dijadikan sebagai menteri. Jokowi mengatakan proporsi menteri kali ini antara politikus dan kalangan profesional tidak jauh berbeda.
Partai-partai politik pun dikabarkan telah menyetorkan sejumlah nama kadernya. Namun Jokowi mengaku belum memutuskan siapa saja yang akan ia pilih. "Belum, belum," katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019.