TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkap isi pertemuannya dengan politikus senior Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan pada Rabu malam, 17 Juli 2019. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini tak menampik pertemuan tersebut membicarakan dinamika internal di Partai Golkar menjelang musyawarah nasional atau munas.
Pertemuan berlangsung di kantor Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada pukul 21.00 WIB. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu, kata Bamsoet, mewanti-wanti agar kompetisi munas berlangsung secara sehat.
"Hanya pesan, Golkar adalah partai yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi. Tetap jaga persatuan dan jangan gaduh," kata Bamsoet kepada Tempo, Jumat, 19 Juli 2019.
Bamsoet menuturkan, Luhut juga berpesan agar jadwal munas diputuskan sesuai mekanisme partai, yaitu rapat pleno dan rapat pimpinan nasional (rapimnas). Dia pun menyebut Luhut meminta tak ada rekayasa atau akal-akalan yang bisa memecah partai.
"Tidak boleh ada rekayasa-rekayasa, apalagi akal-akalan, yang berpotensi membuat partai ini terbelah," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Kurang dari 16 jam setelah bertemu Luhut, Bamsoet mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon ketua umum Golkar. Ditanya soal restu, Bamsoet mengklaim Luhut tak mempermasalahkan deklarasi pencalonannya. "Tidak masalah. Kemarin usai deklarasi juga kami bertemu di Lemhanas," kata Bamsoet.
Bamsoet menduga pesan yang sama disampaikan Luhut kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Luhut dan Airlangga diketahui berjumpa pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB juga di kantor Kemenko Kemaritiman.
Airlangga tak menampik pertemuan itu. Namun, dia membantah membicarakan Golkar dengan Luhut. Dia berdalih hanya bicara urusan perindustrian dengan menteri koordinator itu.
"Kemarin ada pembicaraan juga, karena baru dari negara tertentu membahas industri tertentu," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.