INFO JABAR — Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, mengatakan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Menurut Atalia, anak-anak selama ini belum bebas dari tindak kekerasan atau bullying.
"Kasus (bullying) harus menjadi perhatian kita semua karena kasus ini bisa menimbulkan efek yang luar biasa, ada yang sampai depresi hingga bunuh diri," katanya usai menghadiri acara Be Positive Fest Vol. 1 'Stop Bullying' di SMAN 8 Bandung, Rabu, 17 Juli 2019.
Atalia mengingatkan peserta didik bahwa kasus bullying dapat dipicu hal sepele. Ia minta agar mereka yang menjadi korban melapor ke sekolah atau orang tua. "Ketika mereka melaporkan, banyak sekali yang bisa dilakukan. Apakah pembinaan atau melakukan trauma healing bagi para korban," ujarnya.
Kapolrestabes Kota Bandung, Kombespol Irman Sugema, mengatakan kasus bullying di sekolah sudah sangat meresahkan, terutama di tingkat SMA. "Banyak anak dan remaja yang mencari jati diri dengan mem-bully teman seusianya atau juniornya, sehingga suasana sekolah menjadi tidak nyaman untuk teman-temannya ataupun pelaku sendiri," kata Irman.
Dia menambahkan saat ini pun banyak kenakalan remaja yang diawali dari perilaku bullying. Beberapa di antaranya berurusan dengan masalah hukum dan menjadi tindak pidana.
"Saya mengimbau kepada pihak sekolah dan juga pelajar, mari stop bullying. Kita bangun generasi muda menuju Indonesia Emas ini menjadi generasi yang positif dengan melakukan hal-hal positif, sehingga diharapkan generasi muda siap menyongsong masa depan gemilang," ujarnya. (*)