TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masjid di Indonesia harus mulai mengikuti zaman. Ia menyebut salah satunya adalah cara beramal di masjid, yang seharusnya sudah bisa mulai dengan metode cashless atau non tunai.
Saat ini, JK mengatakan kebanyakan masyarakat telah menggunakan sistem pembayaran cashless dalam kesehariannya. Karena itu, banyak di antaranya yang tak membawa uang tunai sama sekali. Hal ini dapat berimbas saat mereka akan beramal di kotak amal masjid.
"Bahayanya, nanti kotak amal susah isinya karena orang tak bawa uang kontan. Karena itu nanti sumbang, tinggal tempel aja," kata JK, saat memberi sambutan di ulang tahun Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke-47, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juli 2019.
JK yang merupakan Ketua Umum DMI mengatakan saat ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Go-Pay, perusahaan aplikasi pembayaran non tunai asal Indonesia. Selasa kemarin, JK memang baru saja menerima kedatangan Nadiem Makarim, CEO Go-Jek sekaligus induk perusahaan Go-Pay.
"Jadi kerja sama dengan Go-Jek saat ini untuk membangun masjid masa datang, cashless," kata JK.
Apalagi, JK mengatakan saat ini jumlah masjid di Indonesia telah mencapai lebih dari 800 ribu. Jumlah yang besar ini pun kualitasnya belum sepenuhnya merata.
"Pedoman kita memakmurkan dan dimakmurkan masjid, dan masjid memakmurkan jamaahnya," kata dia.