Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menanti Grand Design Vokasi Nasional

image-gnews
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono (ketiga dari kiri) di acara Focus Group Duscussion (FGD) di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono (ketiga dari kiri) di acara Focus Group Duscussion (FGD) di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.
Iklan

INFO NASIONAL — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berupaya sekuat tenaga segera merampungkan Grand Design Vokasi Nasional. Kendati belum dapat dipastikan kapan bisa rampung, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas  Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, memastikan saat ini sudah 90 persen.

Pekerjaan ini dikebut mengingat amanat Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Terakhir, saat rapat kabinet tentang pagu indikatif tahun anggaran 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 15 Juli kemarin.

"Grand Design saat ini posisinya 90 persen sudah hampir final. Apa saja di dalamnya? Salah satunya, yakni pelatihan vokasi nanti dapat dilakukan berbagai sektor, misalnya di Kementerian Pertanian dan lainnya," kata Bambang dalam acara Focus Group Duscussion (FGD) bertajuk "Meningkatkan Daya Saing Nasional Melalui Pelatihan Vokasi" di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.

Bambang mengingatkan, Indonesia memiliki bonus demografi pada 2030, yakni jumlah usia produktif mencapai 70 persen. Tantangan industri 4.0 yang serba digital membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil di tahun tersebut. Sementara, baru 57 juta tenaga kerja tercatat pada 2015. Artinya, dibutuhkan 3,9 juta per tahun.

Kondisi saat ini, walaupun angka pengangguran berhasil ditekan ke angka 5,01 persen, persediaan tenaga kerja terampil dengan kebutuhan industri belum menggembirakan. Laporan Biro Pusat Statistik (BPS) pada 2017 mencatat lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menyumbang angka pengangguran sebesar 11,41 persen. SDM angkatan kerja sebesar 58,76 persen di antaranya adalah lulusan SD-SMP. Selain itu, problem mismatch mencapai 60 persen masih dipandang cukup besar. "Tantangan ini berarti kita harus menyiapkan tenaga kerja terampil secara merata dan masif," kata Bambang.

Tantangan yang dihadapi angkatan kerja Indonesia diperkuat pernyataan Wakil Ketua Umum Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik Kamar Dagang Indonesia, Raden Pardede. Ada beberapa indikator lulusan pendidikan belum sesuai dengan permintaan industri. "Problem pengangguran terbesar dari SMK. Meningkat dari 2014-2018. Lulusan SMP Ke SMK 1,7 juta, sementara ke SMA 1,6 juta," katanya.

"Bukan ingin menakut-nakuti, negara kita tak punya banyak kesempatan. Data demografi menunjukkan jika kita tak berhasil, maka 15 tahun kita selesai. Hancur," ucap Raden Pardede.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Grand Design Vokasi Nasional, Kemnaker telah menggalakkan program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) secara masif. Program ini disebut triple skilling, terdiri atas skilling, up-skilling, dan re-skilling

Skilling adalah untuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill, sedangkan up-skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skill. Dan, re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru. 

"Kita punya BLK menjalankan ini sebagai pilot project. Ada di Bekasi dan Karawang," ujar Bambang. "Patut diingat, optimalisasi pendidikan vokasi membutuhkan kerja sama banyak pihak, seperti pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dunia pendidikan, serikat pekerja, dan masyarakat sipil."

Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, sosiolog dari Universitas Gadjah Mada menyambut baik program triple skilling milik Kemnakertrans. "Namun, program triple skilling dapat dilakukan kalau kita tahu fase perkembangan pasar tenaga kerja," katanya.

Prof. Dr. Tadjuddin membuka hasil survei the future of job dari World Economic Forum. "Respondennya 13 juta orang meliputi sembilan industri di dunia, sebagian besar di Amerika, Eropa, dan Asia, termasuk Indonesia," ujarnya.

Ia menyimpulkan, revolusi industri 4.0 menunjukkan bahwa teknologi sangat berpengaruh dalam perkembangan tenaga kerja. "Dari survei ini, terlihat tetap ada kebutuhan kerja yang tak berubah. Tetapi, perubahan besar sedang berjalan. Tiga tahun terakhir pekerjaan di bidang teknologi industri sudah berkembang banyak," katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nikson Nababan Kunjungi dan Pantau Pembangunan Jalan di Wilayah Terisolir

2 jam lalu

Ditengah guyuran hujan, Bupati Taput Nikson Nababan didampingi sejumlah pejabat menelusuri pembukaan jalan jalur Rura Julu Toruan -Aek Bontar Kecamatan Sipoholon. (Jan Piter Simorangkir)
Nikson Nababan Kunjungi dan Pantau Pembangunan Jalan di Wilayah Terisolir

Di akhir masa jabatannya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, berkunjung ke Desa Rura Julu Toruan, Kecamatan Sipoholon, pada Selasa, 23 April 2024.


Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

3 jam lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)


Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

3 jam lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.


Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

3 jam lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.


Kredit Ultra Mikro AgenBRILink Bantu Usaha Masyarakat

4 jam lalu

Kredit Ultra Mikro AgenBRILink Bantu Usaha Masyarakat

Produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI di Agen BRILink, berhasil membantu sejumlah warga yang membutuhkan modal usaha.


Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Empat Pilar Kebangsaan

4 jam lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Empat Pilar Kebangsaan

Bamsoet, publikasikan hasil riset ilmiah empat pilar kebangsaan dalam Jurnal Ketahanan Nasional, Universitas Gajah Mada, Vol 30 tahun 2024.


Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

18 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

19 jam lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

20 jam lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

20 jam lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.