TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Etik Golkar Muhammad Hatta berpendapat bahwa musyawarah nasional atau Munas Golkar tak perlu dipercepat. Munas tetap digelar sesuai waktunya pada Desember 2019. Hal itu ia katakan usai bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin, 15 Desember 2019.
"Kami berpendapat Munas digelar Desember 2019 saja. Airlangga ini kan meneruskan kepemimpinan Novanto yang selesainya Desember 2019," kata Hatta di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin, 15 Desember 2019.
Lebih lanjut, Hatta mengkritik pihak-pihak yang ingin mempercepat pelaksanaan Munas Golkar. Ia mengingatkan bahwa pelaksanaan itu sudah sesuai aturan dan mekanisme partai. "Ya itu kan udah aturan. Kalau kami mengingatkan Munas ini selesai Desember. Jadi enggak usah dicepetin, dilambatin," kata dia
Saat ini di internal Partai Golkar terjadi perbedaan pandangan terkait digelarnya pelaksanaan Munas 2019. Kubu Bambang Soesatyo menginginkan munas digelar pada September, sementara kubu Airlangga Hartarto menginginkan munas digelar pada Desember 2019.
Hatta lantas mempertanyakan kepentingan apa di balik pihak-pihak yang ingin mempercepat Munas tersebut. Ia mengatakan usulan percepatan pelaksanaan Munas itu justru dapat melanggar etik partai.
"Secara etik, kami melihat sesuatu diminta belum waktunya dipercepat, dasarnya apa? Kepentingannya apa? Justru melanggar etik itu," kata dia.
Hatta mengatakan, majelis etik Golkar akan menindak jika ada pengaduan. "Kami sifatnya menunggu pengaduan, kalau enggak ada yang ngadu, ya kami enggak perlu panggil," ujar dia.