TEMPO.CO, Jakarta - Mantan calon wakil presiden 02, Sandiaga Uno, mengatakan akan memberikan penjelasan kepada para relawan pendukung yang kecewa atas pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Kita akan beri penjelasan bahwa kepentingan bangsa dan negara kita dahulukan," kata Sandiaga usai menghadiri acara diskusi MPI Milenial, Jakarta, Ahad, 14 Juli 2019.
Baca juga:PA 212: Prabowo Lebih Dengar Masukan dari Pengkhianat
Sandiaga menjelaskan, keputusan Prabowo untuk melakukan pertemuan dengan mantan rivalnya di Pilpres 2019 itu merupakan salah satu bentuk perjuangan menghadirkan Indonesia yang adil dan makmur. Sebab, perjuangan itu tidak akan berhenti pada 17 April (hari pemilihan) dan 27 Juni (hasil sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi).
"Tapi ini adalah bagian daripada perjuangan kita terus. Jangan menyalahkan persona, jangan marah pada Prabowo, jangan marah pada saya. Tapi ini harus kita salurkan pada sesuatu yang positif untuk mewujudkan cita-cita dan gagasan," katanya.
Ketua Sekretariat Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, sebelumnya tak menampik banyak relawan yang kecewa karena jagoan mereka akhirnya bertemu dengan Jokowi, yang menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2019.
Prabowo dan Jokowi bertemu untuk pertama kalinya setelah Pilpres 2019, pada Sabtu kemarin. Titik awal pertemuan berlokasi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus. Keduanya kemudian naik moda transportasi anyar itu menuju Senayan.
Jokowi berharap tak ada lagi kompetisi seiring dengan berakhirnya Pilpres 2019. Dia mengatakan tak ada lagi 01 dan 02, begitu pula sebutan cebong (pendukung Jokowi) dan kampret (pendukung Prabowo).
Adapun Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi yang kembali terpilih sebagai presiden. Prabowo juga menyampaikan kesiapannya membantu, sekaligus meminta Jokowi maklum jika pihaknya mengkritik kebijakan pemerintah.
Baca juga: Rekonsiliasi dengan Jokowi: Inilah Untung Rugi Prabowo Jadi Oposisi