TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkit pertemuan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Menurut Jansen, pertemuan yang banyak dicemooh itu berperan membuka jalan pertemuan rekonsiliasi Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kemarin, Sabtu, 13 Juli 2019.
"Pertemuan Mas AHY dan Pak Jokowi beberapa waktu lalu adalah pembuka langkah perdamaian dan rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang berkompetisi di pemilu kali ini," kata Jansen kepada Tempo, Ahad, 14 Juli 2019.
Baca juga: Inilah Penolak Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi Menurut PA 212
AHY dan Jokowi bertemu pada 22 Mei lalu. Pertemuan itu disebut-sebut sebagai langkah Demokrat menjajaki kemungkinan bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi pascapilpres 2019. Menurut Jansen, pertemuan itu membuat partainya dan AHY dicemooh oleh sejumlah kalangan.
Hasil pertemuan AHY dan Jokowi itu terlihat dengan berjumpanya Prabowo dan Jokowi untuk pertama kalinya pascapilpres 2019. "Yang dulu menentang dan memfitnah Mas AHY dan Demokrat karena bertemu Pak Jokowi semoga mulutnya sekarang diam, karena kini telah melihat hasil konkretnya."
Prabowo dan Jokowi bertemu untuk pertama kalinya setelah pilpres pada Sabtu, 13 Juli 2019. Mereka bertemu di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, lalu naik moda transportasi anyar itu menuju Senayan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Ketua Seknas Cerita ke Relawan Alasan Prabowo Mau Ketemu Jokowi
Di Stasiun MRT Senayan, Jokowi dan Prabowo memberikan pernyataan kepada wartawan. Jokowi berharap tak ada lagi kompetisi seiring dengan berakhirnya pilpres 2019. Dia mengatakan tak ada lagi 01 dan 02, begitu pula sebutan cebong untuk pendukung Jokowi dan kampret untuk pendukung Prabowo harus disudahi.
"Yang ada adalah garuda, garuda Pancasila. Marilah kita rajut, kita gerakkan kembali persatuan sebagai sebuah bangsa karena kompetisi antar negara, kompetisi global sangat ketat sehingga butuh kebersamaan membangun negara," kata Jokowi, Sabtu, 13 Juli 2019.
Dalam pertemuan rekonsiliasi itu Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi yang kembali terpilih sebagai presiden. Prabowo juga menyampaikan kesiapannya membantu, sekaligus meminta Jokowi maklum jika pihaknya mengkritik kebijakan pemerintah.
"Kami siap membantu untuk kepentingan rakyat, kalau kami mengkritik sekali-sekali kan demokrasi butuh check and balance," kata Prabowo. Setelah memberikan pernyataan, Jokowi dan Prabowo lalu bersantap siang di Restoran Sate Khas Senayan di pusat perbelanjaan FX Sudirman.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | AHMAD FAIZ