TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan dua kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol sejauh 500-900 meter pada Kamis, 11/7. "Dua guguran lava Merapi itu terpantau melalui CCTV pada periode pengamatan Kamis pukul 12:00-18:00 WIB," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resmi.
Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 1.200 Meter
Selain guguran lava, BPPTKG juga mencatat terjadi 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-65 mm selama 16.04-90.34 detik dan dua gempa hybrid dengan amplitudo 2-6 mm dan durasi 8.92-12 detik. Hasil pengamatan visual asap kawah di gunung itu, angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur, suhu udara 16-22 derajat celsius, kelembaban udara 27-76 persen, dan tekanan udara 629.7-710.7 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Mereka untuk sementara tidak merekomendasikan adanya kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.