TEMPO.CO, Banda Aceh - Pembubaran konser Base Jam dalam penutupan Aceh Culinery Festival atau ACF 2019 pada Ahad malam, 7 Juli 2019, berbuntut panjang. Polisi menetapkan satu orang tersangka karena diduga melakukan penganiayaan terhadap petugas.
Baca: Kronologi Pembubaran Konser Base Jam di Aceh
“Kami telah menangkap satu orang tersangka terkait dengan penganiayaan,” kata Kepala Kepolisian Resort Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi Trisno Riyanto saat dikonfirmasi awak media pada Selasa, 9 Juli 2019.
Trisno mengatakan sejauh ini kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi terkait insiden pembubaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kepolisian menetapkan MZ, 30 tahun sebagai tersangka. Musababnya, MZ diduga melakukan penganiayaan kepada petugas yang sedang mengamankan acara.
Ketika disinggung mengenai perizinan, Trisno mengungkapkan jika panitia telah mengantongi izin yang diperlukan.
“Izinnya ada dan lengkap. Rekomendasi juga ada dari Walikota dan MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama). Juga sudah diatur seperti perempuan dan laki-laki dipisah, personelnya (Base Jam) juga berpakaian religi. Semua sudah diatur, tapi kenapa seperti itu,” kata Trisno.
Pembubaran konser Base Jam dalam penutupan ACF 2019 ditengarai karena panitia acara diklaim tidak memenuhi komitmen yang sudah disepakati sebelumnya.
"Masyarakat kecewa karena pihak panitia seperti ingkar janji, tidak komitmen seperti kesepakatan sebelumnya," kata Ustadz Umar Rafsanjani, Ketua Tim Aswaja Aceh saat dihubungi Tempo pada Senin, 8 Juli 2019.
Dalam kesepakatan antara Tim Aswaja dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan panitia, disepakati Base Jam tidak boleh tampil dengan diiringi musik. Musababnya, desain poster promosi yang banyak tersebar dianggap tidak sesuai dengan Syariat Islam yang berlaku di Aceh.
Jelang penutupan acara, dicapai kesepakatan lainnya yang membolehkan Base Jam tetap tampil dengan iringan musik. Catatannya, Base Jam harus membawakan lagu bertemakan daerah dan bernuansa Islami.
Baca: Konser Base Jam Dibubarkan di Banda Aceh
Namun setelah membawakan lagu berjudul Bungong Jeumpa, penampilan Base Jam dilanjutkan dengan lagu-lagu andalan mereka seperti Bukan Pujangga. "Jadi itu sama aja enggak ada kesepakatan, enggak sesuai dengan janjinya. Akhirnya masyarakat tidak bisa terima," kata Umar.