TEMPO.CO, Jakarta-Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai mengklaim Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan akan melabuhkan dukungan kepada Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Menurut Yorrys, mereka akan datang menemui Bamsoet, sapaan Bambang, Senin besok dengan dipimpin langsung oleh Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan Nurdin Halid.
"Sudah ada berita Sulsel, sudah mendeklarasikan. Kami juga dapat berita selesai deklarasi di sana mereka akan terbang ke Jakarta di bawah pimpinan Ketua DPD satu Saudara Nurdin Halid," kata Yorrys dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Ahad, 7 Juli 2019.
Baca Juga: Yorrys Klaim Bamsoet Kantongi 400 Suara Sah Golkar
Yorrys berujar DPD Golkar Sulsel akan menyatakan dukungan mereka untuk Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hingga berakhir di tahun 2019 ini. Setelah itu mereka akan deklarasi mendukung Bamsoet sebagai calon ketua umum partai beringin periode 2019-2024.
Yorrys juga menyebut Nurdin Halid akan tergabung dalam tim sukses Bamsoet, bersama dirinya dan sejumlah politikus Golkar lainnya. "Oh iya, dia salah satu tim sukses," kata Yorrys, yang sebelumnya menyokong Airlangga Hartarto maju menjadi ketua umum menggantikan Setya Novanto.
Pekan lalu, Nurdin sebenarnya turut dalam rombongan Airlangga Hartarto bersama DPD I dan DPP Golkar menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Kehadiran Nurdin tampak melalui foto-foto yang beredar di kalangan wartawan.
Menurut Yorrys, DPD I yang diboyong ke Istana itu tak serta merta mendukung Airlangga sebagai calon ketua umum Golkar. "Itu kan menjaga psikologis saja. Bisa saja mereka datang, tapi hati kecil mereka ingin perubahan," ucap Yorrys.
Dalam konstelasi politik di internal Golkar sosok Nurdin Halid memang tak dapat dinafikkan. Nurdin sebelumnya menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar di era kepemimpinan Setya Novanto. Ketika Setya terjerat kasus korupsi, Nurdin salah satu yang bersuara agar partai mencopot Setya dari jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan menunjuk ketua umum pengganti.
Simak Juga: Bamsoet Umumkan Maju Caketum Golkar Setelah Sowan Senior Partai
Nurdin kala itu mengatakan penggantian ketua umum tak harus menunggu musyawarah nasional luar biasa, melainkan bisa diputuskan dalam pleno DPP. Namun upaya pelengseran dua jabatan itu gagal lantaran Setya menulis surat yang isinya meminta diberi kesempatan untuk membuktikan dirinya tak bersalah.
Tempo berusaha menghubungi Nurdin Halid untuk mengonfirmasi pernyataan Yorrys, tetapi belum direspons.