Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pangdam Cenderawasih Ikut Cari Helikopter MI-17 yang Hilang

Reporter

image-gnews
Sejumlah prajurit TNI bersiap melakukan pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pangkalan TNI AU Silas Papare, Sentani Jayapura, Papua, Ahad, 30 Juni 2019. Heli MI-17 yang membawa 12 penumpang beserta kru ini hilang kontak dalam penerbangan dari Oksibil menuju Jayapura. ANTARA/Gusti Tanati
Sejumlah prajurit TNI bersiap melakukan pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pangkalan TNI AU Silas Papare, Sentani Jayapura, Papua, Ahad, 30 Juni 2019. Heli MI-17 yang membawa 12 penumpang beserta kru ini hilang kontak dalam penerbangan dari Oksibil menuju Jayapura. ANTARA/Gusti Tanati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Yosua P. Sembiring ikut mencari halikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang di daerah Papua. Yosua ikut melakukan pencarian di hari ke-9 ini melalui udara menggunakan pesawat CN235.

Baca juga: Heli MI-17 Hilang di Papua, Panglima TNI Yakin Selamat

Pencarian dilakukan menyusuri medan di sepanjang rute penerbangan Sentani-Lereh-Oksibil.

Di jalur penerbangan antara Oksibil dan Sentani itu heli MI-17 TNI AD hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019 pukul 11.49 waktu setempat. Heli yang dipiloti Kapten Aris itu membawa 11 penumpang. Mereka baru saja menyelesaikan misi pengiriman logistik ke pos pantau perbatasan.

Kodam Cenderawasih melakukan pencarian menggunakan dua heli Bell 412 dan CN235. Pencarian juga dilakukan melalui darat

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencarian dengan pesawat CN235 dilakukan menggunakan kamera FLIR yang terpasang di tubuh pesawat itu. Kamera dapat berputar 360 derajat dan mampu melakukan optical zoom kepada obyek di darat. Pencarian difokuskan pada wilayah di sekitar desa setempat dan jalur air.

“Dalam keadaan darurat bisa saja pilot mengarahkan pesawatnya mendekati dua medan itu,” kata Yosua dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Juli 2019.

Pencarian lewat udara berlangsung selama dua jam mengitari radius 6 mil laut dari titik lokasi hilangnya heli MI-17 di sekitar Distrik Okibab, Distrik Oksop, dan Distrik Lereh, Jayapura. Namun selama pencarian itu, heli MI-17 belum juga ditemukan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

11 Senjata TNI AD Hilang dari Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

15 Februari 2020

Petugas SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, 20 Agustus 2015. Sebanyak 25 jenazah yang dibawa pesawat Trigana Air jenis twin otter dan helikopter TNI AD jenis Mil Mi-17, untuk dibawa ke RS Bhayangkara di Jayapura ANTARA/Andika Wahyu
11 Senjata TNI AD Hilang dari Heli MI-17 yang Jatuh di Papua

Sebelas senjata api milik TNI AD yang ada di Heli MI-17 hilang.