TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mohammad Tsani Annafari, resmi mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK di hari terakhir pendaftaran.
Baca: Pegawai hingga Pimpinan KPK Ikut Daftar Seleksi Capim
Tsani yang tiba pukul 11.00 WIB langsung menuju kantor Sekretariat Pansel KPK untuk menyerahkan berkas-berkas. Ditemui usai pendaftaran, Tsani mengaku keinginan pribadinya mendaftar sebagai capim KPK juga merupakan dorongan dari pegawai dan pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
"Ini akumulasi dari aspirasi temen-temen, dari pegawai, pimpinan, dan juga saya harus menghormati dorongan itu," kata Tsani di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Tsani mengatakan, sebelum mendaftar, ia telah mengajukan izin dan berdiskusi dengan lima pimpinan KPK saat ini. Ia juga mengajukan izin secara lisan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, karena sampai hari ini Tsani masih aktif sebagai pegawai Kemenkeu.
Lulusan S3 Technology Management and Economics Chalmers University of Technology Gothenburg Swedia ini mengaku ingin fokus pada pencegahan dan manajemen organisasi KPK. "Terutama nanti kami mengintensifkan penggunaan sistem teknologi informasi untuk pengelolaan organisasi di dalam. Jadi kita perlu KPK ini makin matang sebagai organisasi," katanya.
Baca: Mantan Kabareskrim Polri Anang Iskandar Daftar Capim KPK
Selain itu, ia juga ingin membenahi pengelolaan tata kelola anggaran KPK, misalnya e-planning dan e-budgeting yang bisa ditiru lembaga lain. Kemudian, pembenahan dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Menurut Tsani, KPK harus punya sistem yang bisa memastikan terpenuhinya hak dan kewajiban pegawai. "Hak misalnya harus tahu career path ke mana. Dan kemudian kira-kira ke depan dia mau jadi apa. Kewajibannya, tentu saja mereka harus dinilai KPI, Key Performa Indicator. Kalau mereka bekerja baik dapat reward, kalau tidak jalankan ya punishment."